Bagikan:

JAKARTA - Senapan serbu AK-12, yang dikembangkan oleh perusahaan Kalashnikov, sejauh ini telah melampaui persyaratan tembakan tanpa henti dari Kementerian Pertahanan Rusia, kata perusahaan tersebut di saluran Telegram pada Hari Kamis.

"AK-12 mengalami 680 tembakan tanpa henti, melebihi tiga kali standar Kementerian Pertahanan," kata laporan itu, melansir TASS 30 Juni.

Senapan serbu AK-12 yang baru dikembangkan dari Kalashnikov memiliki kaliber 5,45 mm. Senapan ini membanggakan akurasi api yang lebih besar dan beberapa rel Picatinny yang menyediakan platform, untuk memasang aksesori tambahan seperti pemandangan, pegangan depan, senter hingga penunjuk laser.

Selain itu, AK-12 dilengkapi dengan kompensator rem moncong berperforma tinggi tipe bayonet yang mudah dilepas. Konfigurasi moncong memungkinkan untuk segera memasang perangkat peredam suara dan cahaya.

Agustus tahun lalu, kantor pers Kalashnikov mengungkap senapan serbu AK-12 yang mereka kembangkan, akan menjadi senjata dasar bagi pasukan Rusia di tahun-tahun mendatang.

ak-12
Ilustrasi senapan AK-12. (Wikimedia Commons/Vitaly V. Kuzmin)

"AK-12 telah berfungsi sebagai pengganti AK-74 sejak 2018 dan akan menjadi senjata dasar Angkatan Bersenjata Rusia dalam beberapa tahun ke depan," ungkap kantor pers di sela-sela pelaksanaan Forum Teknis Militer Internasional Angkatan Darat 2021

"Desain akhir AK-12, yang dibentuk setelah evaluasi operasional oleh pasukan, ditampilkan di forum Angkatan Darat 2020. Sekarang Kalashnikov memproduksi model AK ini dengan mempertimbangkan semua peningkatan," terang kantor pers ketika itu.

AK-12 telah ditingkatkan untuk mendapatkan kemampuan menggunakan pemandangan sepanjang waktu, katanya.

"AK-12 menyediakan pekerjaan 24 jam selama seminggu dan dibedakan oleh ergonomi dan akurasi yang baik. Desainnya telah sepenuhnya diuji dan pelanggan mengkonfirmasi hal ini," jelas kantor pers.

Diketahui, Grup Kalashnikov, pencipta senapan serbu AK-47 yang terkenal di dunia, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia di forum teknis militer internasional Angkatan Darat 2021, terkait pengiriman senjata otomatis AK-12 kepada pasukan Rusia.