Pesan SBY ke Presiden Prancis: Hentikan Pembuatan Karikatur Nabi Muhammad
Foto: Facebool Susilo Bambang Yudhoyono

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal polemik pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW hingga berujung kekerasan di Prancis. 

SBY menyayangkan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berpendapat bahwa kebebasan itu mutlak dan tak dapat dihalang-halangi oleh siapa pun, termasuk kebebasan untuk membuat karikatur Nabi Muhammad.

Dalam akun Youtubenya, SBY berpesan kepada Macron untuk menghentikan warganya membuat karikatur Nabi Muhammad. Sebab, hal ini dianggap menghina umat beragama Islam.

"Hentikanlah membuat karikatur Nabi Muhammad. Sekali lagi, hentikanlah. Tindakan itu sangat melukai, menghina, melecehkan dan bahkan menantang umat Islam di seluruh dunia. Ini sungguh serius," kata SBY dalam akun YouTube Susilo Bambang Yudhoyono yang diunggah pada Minggu, 1 November.

SBY mengaku, sebagai seorang muslim, dirinya berpikiran terbuka dengan umat agama mana pun. Namun, terkait hubungan dunia Barat dan dunia Islam, SBY merasa para pemimpin negara justru perlu membangun jembatan atau dialog antara Islam dan Barat, 

"Bukan hanya saling bicara, tetapi juga saling mendengar agar satu sama lain saling memahami. Dengan cara itu saya yakin akan lebih terbangun sikap saling hormat menghormati dan saling bertoleransi, sehingga benturan antar keyakinan dan identitas tidak makin menjadi-jadi," tutur SBY.

Lagipula, kata SBY, ruang untuk mengekspresikan kebebasan berpendapat bagi dunia barat itu sangat luas tanpa harus membuat karikatur Nabi Muhammad. Oleh sebab itu, SBY meminta Macron bisa menjadi pemimpin yang lebih arif dan lebih bijaksana.

"Tolong imbangi pandangan dan keyakinan Anda, dengan pandangan dan keyakinan pemimpin lain yang berbeda. Ingat, semua bangsa punya hak untuk tinggal dan hidup di bumi ini. Semuanya setara. Tidak boleh ada yang memonopoli kebenaran dan selalu mendiktekan pandangan-pandangannya," jelasnya.

Seperti diketahui, Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut Islam sebagai agama yang berada di dalam krisis dan berjanji akan melawan separatisme Islam. 

Pernyataan Macron tersebut dilontarkan akibat insiden penikaman seorang guru sekolah menengah awal. Insiden tersebut dilatari aktivitas sang guru yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas saat mereka mendiskusikan kebebesan berpendapat.

Akibat pernyataan Macron, berbagai kecaman kemudian muncul termasuk dari negara-negara Arab. Bahkan, sejumlah asosiasi perdagangan di negara-negara tersebut memboikot produk asal Prancis.