Sejumlah Organisasi Islam Demo di Kedubes Prancis Siang Ini
Ilustrasi (Ilham Amin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan sejumlah organisasi Islam lainnya bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis pada siang nanti. Aksi unjuk rasa itu buntut pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam.

"Iya benar, unjuk rasa dimulai usai salat zuhur," ucap Ketua Media Center Novel Bamukmin kepada VOI, Senin, 2 November.

"Diperkirakan puluhan ribu hingga ratusan ribu massa yang datang," kata Novel Bamukmin.

Dalam aksi demonstrasi, massa pedemo juga menuntut dan mengajak masyarakat untuk memboikot seluruh produk buatan atau yang berasal dari Prancis. "Boikot produk Prancis," tandas dia.

Sekdar informasi, aksi demonstrasi itu betujuan untuk mengecam Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Sebab, Macron dianggap sudah menghina umat Islam dan Nabi Muhammad SAW. Anggapan Penghinaan itu dikarenakan Macron membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad yang kontroversi.

 

Sebelumnya, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan agar warga khususnya umat islam di Indonesia untuk ikut melakukan aksi unjuk rasa membela Nabi Muhammad SAW 211 dan 411.

Seruan ini dilontarkan Rizieq dari Mekah, Arab Saudi dan ditayangkan lewat akun Youtube Front TV yang diunggah pada Sabtu, 31 Oktober.

"Kepada segenap umat islam di Tanah Air, dari kota suci, saya serukan untuk ikut setiap aksi membela Nabi di manampun anda berada, teristimewanya aksi 211 dan 411," tutur Rizieq dalam video tersebut dilihat VOI, Minggu, 1 November.

Aksi 211 akan digelar pada Senin, 2 November di depan Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Aksi digelar sekitar pukul 12.00 WIB.

Sementara, aksi 411 akan digelar pada Rabu, 4 November di depan halaman Gedung Sate diikuti dengan longmarch menuju Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.

"Ikut serta secara aktif di dalam aksi tersebut. Tunjukkan pembelaan kita kepada Nabi Muhammad, jangan berikan ruang kepada siapapun yang merendahkan Nabi Muhammad," ungkap dia.