Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan, sebanyak 12 unit rumah yang dibedah di pesisir Belawan harus sesuai standar rumah layak huni untuk mengurangi permukiman kumuh.

"Saya minta bedah rumah ini harus sesuai standar teknis. Pengerjaan-nya tidak boleh sembarangan, sehingga rumah yang dibedah benar-benar layak huni," kata Bobby Nasution dikutip dari keterangan tertulis Humas Pemko Medan, Rabu, 29 Juni.

Hal itu ditegaskan Bobby Nasution usai mendatangi tiga unit rumah yang masing-masing berukuran 3x12 meter. Bedah rumah masih dalam proses pengerjaan milik tiga kakak beradik berstatus janda di Lorong 6, Kelurahan Bagan Deli, Medan Belawan, Kota Medan.

Bobby Nasution menerangkan program bedah rumah ini merupakan salah satu upaya Pemko Medan menangani stunting (kekerdilan) pada anak di bawah lima tahun (balita) di kawasan pesisir Belawan.

Sebab kondisi rumah yang tidak layak huni atau tidak sehat menjadi salah satu penyebab terjadi stunting, selain sebagai upaya Pemkot Medan mengurangi permukiman kumuh di Kota Medan.

"Sebagai tahap awal, ada 12 rumah yang kita bedah. Insya Allah, jumlah ini terus bertambah. Bedah rumah yang dilakukan ini sesuai berstandar rumah sehat," tegas Bobby.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan, Endar Sutan Lubis, menjelaskan 12 unit rumah yang dibedah itu akibat selama ini tidak memenuhi standar kesehatan.

Dari 12 unit rumah yang dibedah di kawasan pesisir Belawan ini, jelas dia, terdapat tiga unit rumah di antaranya tengah dalam proses pengerjaan rumah layak huni.

Ia juga menyebut Presiden Joko Widodo akan menghadiri hari keluarga nasional (Harganas) 2022 di Kota Medan, dan direncanakan akan meninjau kedua rumah yang telah selesai dibedah tersebut.

"Kita prioritaskan dua rumah dulu selesai, sisanya menyusul. Kita targetkan kedua rumah itu selesai awal Juli ini," kata Endar dikutip Antara.