Penutupan Holywings Dituding Strategi untuk 2024, NasDem: Terlalu Bodoh Bagi Anies Kalau Sekadar Itu
Petugas gabungan melakukan penyegelan terhadap Holywings pascaberedarnya promo minuman alkohol gratis/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Partai NasDem menilai penutupan gerai bar dan kafe Holywings oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bukan karena keberpihakan Gubernur Anies Baswedan terhadap satu golongan tertentu. 

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, menjelaskan, desakan penutupan Holywings memang berawal dari kemarahan publik yang menilai kafe tersebut menista Nabi Muhammad. Namun terkait penistaan, kata dia, sudah ditangani pihak kepolisian. 

"Sebenarnya begini, kalau kita melihat kasus Holywings ini memang berawal dari persoalan kemarahan publik, kemudian diduga terjadi penistaan terhadap Nabi Muhammad. Tapi ruang itu kan ruang polisi, nah Pemda tidak masuk ruang itu harusnya," ujar Ahmad Ali kepada wartawan, Rabu, 27 Juni. 

Sementara, lanjutnya, Gubernur DKI Anies Baswedan mencabut izin usaha Holywings lantaran perusahaan terbukti melanggar ketentuan sertifikasi penjualan alkohol. 

"Mari kita lihat kebijakan Pemda DKI secara profesional, bahwa memang harus melakukan itu karena menyangkut kepentingan masyarakat. Menutup 12 Holywings Jakarta itu lebih kepada keterpenuhan perizinan, bukan karena persoalan penistaan agama," jelas Ahmad Ali. 

"Karena penistaan agama itu urusan polisi, tetapi kemudian ditemukan di Holywings itu adalah penyalahgunaan perizinan, bahkan ada yang tidak berizin," sambungnya. 

Ahmad Ali pun menilai tudingan Anies menutup 12 gerai Holywings untuk kepentingan Pilpres 2024 sangat tidak berdasar. Sebab jika itu merupakan strategi Anies, kata Ali, maka seharusnya kandidat capres NasDem itu mencari simpati di luar golongan yang marah itu.  

"Terlalu bodoh bagi Anies kalau melakukan itu (menutup Hollywings) hanya sekedar untuk itu (pilpres). Karena Anies sudah dipersonifikasi sebagai orang yg sudah mendapat dukungan dari kelompok 'muslim' lalu untuk apa kemudian melakukan hal seperti itu? Kalau dia mau cari simpati kan, dia harus di luar kelompok seperti itu. (Jadi) Bagi saya tidak ada hubungan dengan politik," tegas Ahmad Ali.

Justru Ali mengapresiasi langkah Anies Baswedan yang secara tegas menegakkan aturan menutup perusahaan yang izinnya bermasalah. 

"Apresiasi kepada Anies adalah ketegasan dia menegakkan aturan bahwa dia tau betul konsekuensi dia mendapatkan bullyan, tetapi atas nama aturan dia berlaku benar karena itu memang kebenaran, kalau Hollywings memenuhi syarat kan tidak ditutup juga," kata Ahmad Ali.