PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, hingga Juni 2022 ini memantau pertumbuhan dan perkembangan 1.000 anak usia di bawah lima tahun (balita) yang berpotensi menjadi stunting.
Untuk tugas-tugas pemantauan ini, petugas puskesmas dan posyandu diperintahkan aktif turun ke lapangan.
Wakil Wali Kota (Wawali) Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, dengan pemantauan secara intensif dan pemberian asupan pangan sehat dan bergizi, balita yang terpantau stunting bisa dikontrol kondisi kesehatan serta dapat hidup normal seperti anak lainnya.
"Untuk usia lima tahun baru mereka bisa dibebaskan dari stunting, jadi balita pertumbuhan dan perkembangannya harus benar-benar dipantau secara intensif sehingga jika ada masalah gizi buruk bisa ditanggulangi dengan cepat," ujarnya di Palembang, Antara, Rabu, 29 Juni.
Guna memastikan kegiatan pemantauan tersebut berjalan sesuai harapan, Fitrianti menjelaskan dirinya melakukan pengawalan secara langsung.
Kegiatan pemantauan anak stunting yang dilakukan baru-baru ini yakni di rumah warga kawasan Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan melakukan kegiatan pemantauan anak yang terkena stunting itu, diberikan bantuan berupa makanan sehat bergizi dan buah-buahan.
Dengan bantuan pangan sehat dan bergizi itu serta pemantauan intensif pertumbuhan dan perkembangannya, diharapkan anak-anak stunting hingga berusia di atas lima tahun bisa tumbuh secara normal dan sehat, kata Wakil Wali Kota.