Bagikan:

PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan, menargetkan nihil (zero) kasus stunting atau kekerdilan anak pada akhir tahun 2023.

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, di Palembang, Jumat, mengatakan untuk mencapai target nol kasus stunting berbagai upaya penanganannya terus dilakukan meski saat ini ada sebanyak 1.000 anak yang terdampak.

“Anak-anak yang termasuk dalam data stunting itu saat ini telah menunjukkan pertumbuhannya setiap hari semakin baik, sehingga pada usia lima tahun anak-anak itu keluar dari masa stunting,” katanya.

Untuk memenuhi target nihil stunting, ia mengatakan selain membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan tambahan makanan bergizi, perlunya kerjasama dari pihak-pihak yang terkait dalam menangani hal ini.

Dalam program penurunan angka stunting, katanya, tidak mengalami hambatan karena setiap dinas terkait sudah mengerti bagaimana cara mengkondisikan agar anak terdampak keluar dari masa-masa stunting.

Menurut dia, masalah stunting ini ada kaitannya dengan infrastruktur dan lingkungan kumuh dan juga perilaku sosial dan budaya masyarakat, jadi penyelesaiannya bukan hanya tentang serapan gizi.

Kendati demikian, ia mengatakan saat ini juga banyak ibu hamil di kota ini yang berpotensi untuk melahirkan anak yang stunting, ini juga diberikan bantuan seperti tambahan makanan bergizi agar memenuhi kebutuhan kehamilannya sehingga risiko melahirkan bayi stunting itu berkurang.

“Hal ini yang kami khawatirkan, jangan sampai angka stunting bertambah seiring dengan kelahiran anak yang berpotensi stunting, oleh karena itu pihak-pihak terkait dapat memberikan bantuan,” katanya.

Pemkot Palembang juga akan melakukan pelantikan kakak forum Generasi Berencana (Genre) di tingkat kecamatan dan kelurahan di kota ini. Duta Genre ini akan bekerja sama dengan pemerintah terkait mencegah terjadi anak stunting.