Deklarasi KAMI di Jambi Didatangi Polisi, Penyelenggara Sebut Acara Diminta Bubar
Tangkapan layar saat acara Deklarasi KAMI di Jambi diminta bubar

Bagikan:

JAKARTA - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jambi didatangi oleh petugas aparat kepolisian dan meminta acara tersebut untuk dibubarkan.

Hal ini terjadi ketika salah seorang petinggi KAMI Rochmat Wahab menyampaikan kata sambutan dan terlihat dalam video acara tersebut yang dilakukan secara daring.

Perihal pembubaran ini dibenarkan oleh Komite Eksekutif KAMI Jambi, Muhammad Usman.

"Polisi ingin bubarkan deklarasi," kata Muhammad Usman saat dikonfirmasi terkait adanya polisi yang tiba-tiba masuk ke tempat acara berlangsung, Jumat, 30 Oktober.

Awalnya Usman tidak mengetahui alasan pembubaran tersebut. "Polisi saat ini masih standby di depan tempat acara," ujarnya.

Hingga akhirnya dia menyampaikan kepada peserta zoom meeting bahwa acara akan ditutup, karena ada pihak kepolisian. "Mohon maaf situasinya tidak kondusif minta acara dibubarkan. Maka mohon maaf acaranya kita bubarkan," katanya kepada peserta Zoom Meeting.

Kemudian, dia mendapat penjelasan dari pihak kepolisian mengenai pembubaran ini. Alasannya adalah untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 karena ada keramaian.

Meski begitu, belakangan pihak kepolisian masih memperbolehkan acara terakhir yaitu potong tumpeng tetap dilaksanakan. Namun pihak kepolisian berjaga di depan lokasi acara.

Diketahui, sejumlah aksi deklarasi KAMI ini beberapa kali dibubarkan oleh pihak kepolisian. Salah satunya adalah saat Acara silaturahim akbar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 28 September lalu.

Saat itu, acara yang dihadiri oleh Presidium KAMI Gatot Nurmantyo, di Gedung Juang 45 Surabaya karena mendapatkan penolakan dari beberapa elemen masyarakat.