JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mendorong peran keluarga dalam mengentaskan isu-isu perempuan dan anak.
"Berbagai persoalan dapat diatasi dengan baik apabila keluarga yang merupakan unit terkecil dari masyarakat dapat ditingkatkan peran, fungsi dan kualitas ketahanannya sehingga dapat mewujudkan suatu bangsa yang maju, kuat, dan tangguh," katanya melalui siaran pers di Jakarta, Jumat 24 Juni.
Menurut dia keluarga sebagai unit terkecil di dalam masyarakat memiliki kontribusi vital dalam pembangunan bagi perempuan dan anak.
"Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, yang di Indonesia jumlahnya 76,7 juta menjadi agen pertama dan utama dalam pelaksanaan isu prioritas karena relasinya paling dekat dengan perempuan dan anak," katanya.
Selain mendorong peranan keluarga, Kementerian PPPA bersinergi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Dalam Negeri dalam pencanangan program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (D/ KRPPA).
Tujuannya untuk mendorong penyelesaian lima isu prioritas perempuan dan anak dan tercapainya berbagai indikator pembangunan terkait perempuan dan anak dari tingkat akar rumput agar intervensi-nya dapat dirasakan secara langsung oleh keluarga.
"Dalam mengentaskan isu perempuan dan anak yang begitu kompleks, tentunya Kementerian PPPA tidak dapat bekerja sendiri. Sinergi, kolaborasi, partisipasi aktif, dan kerja nyata yang progresif adalah kunci keberhasilan untuk mencapai pemenuhan hak anak, perlindungan khusus anak, pemenuhan hak perempuan dan pengarusutamaan gender," katanya.
Peran anggota legislatif perempuan juga merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa untuk mendukung tercapainya pembangunan nasional yang berperspektif gender dan ramah anak.
"Saya berharap berbagai keputusan yang ditimbulkan dari berbagai program legislasi di tingkat daerah dapat mendukung pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan tercapainya indikator DRPPA," demikian Bintang Puspayoga.