JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan pendapatan pada kuartal III tahun ini sebesar Rp18,3 triliun atau turun 43,28 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp50,19 miliar. Capaian ini anjlok sebesar 96,29 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp1,35 triliun.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, raihan kinerja WIKA ini mencerminkan kemampuan Wijaya Karya untuk tetap bekerja di tengah tantangan pandemi yang terjadi sejak awal tahun.
Lebih lanjut, Agung mengaku, yakin WIKA akan segera bangkit dan sebagai modal utama untuk menjaga kapasitas perseroan. Apalagi, perusahaan pelat merah ini juga telah mengambil kebijakan untuk mempertahankan 100 persen sumber daya manusianya.
"Kami berharap, di tahun 2021, pandemi bisa segera teratasi dan WIKA siap untuk kembali tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya," tuturnya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 29 Oktober.
Menurut Agung, hingga September 2020, WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,84 triliun. Daftar proyek yang baru saja diraih termasuk proyek irigasi rawa untuk pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah dan Pembangunan Pompa Air Ancol Sentiong untuk penanggulangan banjir di Kawasan Sentiong.
BACA JUGA:
Tak hanya itu, eksistensi WIKA di luar negeri semakin diakui setelah berhasil mendapatkan proyek Multi Purpose Sport Complex di Kepulauan Solomon untuk turnamen antar negara Pasifik 2023. Saat ini, WIKA juga sedang mengikuti proses tender untuk proyek-proyek nasional maupun internasional dengan nilai total sekitar Rp20 hingga Rp23 triliun.
"Dengan demikian, kami yakin akan mampu memenuhi target kontrak baru pada tahun 2020 sebesar Rp21,37 Triliun dan jika ditambah dengan proyek yang sudah diraih, maka order book WIKA mencapai Rp100 Triliun yang bisa kita produksi hingga beberapa tahun mendatang," ucapnya.
Menurut Agung, kemampuan WIKA untuk tumbuh didukung oleh kondisi keuangan PTPP yang sehat yang ditunjukkan oleh kas setara kas PTPP pada kuartal III 2020 berada pada posisi Rp7,69 triliun, sementara gross gearing ratio berada pada level 1,41 kali dengan net gearing ratio pada level 0,94 kali dibandingkan dengan covenant bank berada pada level 2,5 kali.