Bagikan:

KUPANG - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang membatalkan layanan penyeberangan feri rute Pelabuhan Bolok Kabupaten Kupang ke Pulau Sabu Kabupaten Sabu Raijua di Nusa Tenggara Timur akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

"Layanan penyeberangan feri Kupang-Sabu kami batalkan sejak Rabu kemarin karena cuaca tidak kondusif," kata Manajer Usaha PT ASPD Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang Hermin Welkis ketika dihubungi di Kupang, Antara, Kamis, 23 Juni.

Ia mengatakan saat ini sedang terjadi cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang yang dapat mempengaruhi layanan penyeberangan feri antardaerah di NTT.

Namun, Hermin Welkis memastikan pembatalan layanan penyeberangan hanya berlaku untuk rute Kupang-Sabu, sedangkan rute lainnya masih berjalan secara normal.

"Kami tentu akan terus mengikuti informasi cuaca sehingga jika rute pelayaran lain tidak kondusif maka bisa dibatalkan demi keselamatan pelayaran," katanya.

Ia berharap para calon penumpang yang hendak memanfaatkan layanan penyeberangan yang dibatalkan agar bisa bersabar hingga kondisi cuaca kembali membaik.

Saat ini, ASDP Kupang mengoperasikan sebanyak delapan unit kapal feri di NTT yang terdiri dari lima unit yang melayani rute Pelabuhan Bolok ke berbagai kabupaten, serta tiga unit lain melayani wilayah Kabupaten Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor.

Dihubungi terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi mengatakan potensi gelombang hingga 3,5 meter yang berpeluang melanda perairan laut di selatan Kupang-Rote.

"Potensi gelombang tinggi yang berkisar 2,5-3,5 meter selama 23-24 Juni ini beresiko tinggi terhadap kapal feri sehingga perlu diwaspadai," katanya.

Selain itu, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan telah bergerak dominan bergerak dari arah Timur ke Tenggara dengan kecepatan berkisar 10-25 knot.

Ia mengimbau pihak operator kapal dan nelayan agar mencermati potensi gelombang tinggi di perairan laut NTT supaya dapat melakukan pelayaran yang aman dan lancar.

"Silahkan terus memantau kondisi cuaca disampaikan BMKG sebagai referensi untuk mengantisipasi ancaman cuaca buruk di wilayah perairan laut," kata Syaeful Hadi .