KUPANG - Manajemen PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menutup sementara dua jalur penyeberangan dari Kupang ke dua daerah di wilayah Nusa Tenggara Timur akibat cuaca ekstrem di daerah itu.
“Untuk sementara ada dua jalur penyeberangan yang kita tutup yakni Kupang-Kalabahi (Alor) dan Kupang-Rote, “ kata GM PT ASDP Cabang Kupang Syamsuddin dilansir ANTARA, Sabtu, 4 Februari.
Dia mengatakan hal ini berkaitan dengan dampak cuaca ekstrem di wilayah NTT terhadap penyeberangan di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur.
Dia mengatakan kapal yang terpaksa dihentikan pelayarannya yakni KMP Lakaan rute Kupang-Kalabahi dan KMP Inerie II dengan rute Kupang-Rote.
“Hal ini demi keselamatan pelayaran di NTT,” ujar dia.
Pihaknya juga tetap ikut perintah dari Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Bolok terkait dengan keberangkatan kapal.
Namun ujar dia sampai kapan dua jalur itu akan ditutup sementara tergantung pihaknya melihat situasi dan kondisi pada Minggu (5/2) besok.
Sementara itu, untuk rute penyeberangan Kupang-Hansisi pulau Semau Kabupaten Kupang tetap beroperasi seperti biasa baik itu pagi maupun sore.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi banjir pesisir (rob) yang melanda wilayah pesisir tujuh pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.
"Potensi fenomena rob mengancam wilayah pesisir di Pulau Flores, Alor, Sumba, Sabu, Raijua, Timor, dan Rote," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi.
Berdasarkan pantauan data prediksi pasan surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan, dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi rob.
Dia menjelaskan sejumlah titik wilayah perairan di NTT juga berpotensi dilanda gelombang 4-5 meter atau kategori sangat tinggi.
Bahkan di wilayah Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, berpotensi dilanda gelombang laut berkisar 6-9 meter atau kategori ekstrem.