Pesan Keluarga Brimob yang Tewas Diserang OTK Napua: Tolong Periksa Anggota Senior, Mereka Terlibat Perjudian di Jayawijaya
Ilustrasi anggota Brimob. (Antara)

Bagikan:

PAPUA - Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius D. Fakhiri berharap agar keluarga Bripda Diego Rumaropen yang tewas dibunuh orang tidak dikenal sabar. Dia berjanji akan menyelidiki dugaan adanya tersangka lain yang terlibat pembunuhan atas Bripda Diego.

Bripda Diego dibunuh ketika mendampingi Komandan Kompi (Danki) Brimob Batalyon D Wamena AKP R alias Rustam.

"Saya akan bertindak sesuai prosedur. Langkah pasti, Rustam akan diproses," kata Kapolda Papua saat bertemu pihak keluarga Diego yang mendatangi Mapolres Jayawijaya pada Selasa 21 Juni, melansir Antara.

Pihak keluarga yang hadir selain menyampaikan kekecewaan terhadap Danki Brimob Wamena itu, juga meminta Kapolda memecat AKP Rustam, sebab mereka menduga ada kejanggalan dalam kematian saudara mereka.

Kepada Kapolda Papua, pihak keluarga juga minta polisi menghapus perjudian di Jayawijaya yang sulit dihilangkan.

"Tolong periksa semua senior anggota karena mereka terlibat perjudian di Jayawijaya," kata anggota keluarga, Aleks Mauri.

Pihak keluarga meminta kepolisian mengungkap persoalan itu dalam jangka waktu 1 bulan.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Papua menegaskan Danki Brimob Batalyon D Wamena AKP Rustam dicopot.

Meski dicopot, Kapolda mengatakan proses hukum terhadap AKP Rustam yang dilakukan lembaga ini tetap berjalan dan sudah ditangani oleh Propam.

"Kalau (komandan) kehilangan anak buah karena komandan tidak bisa melindungi, saya akan pecat," katanya.

Selain itu, Kapolda Papua juga berjanji akan datang secara pribadi ke rumah duka untuk mendengarkan lagi keluhan pihak keluarga dari Bripda Diego.