Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul tampak akrab dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rakernas PDIP. Bahkan, keduanya kompak memberikan salam komando dan meneriakkan kata 'merdeka' hingga disambut riuh para kader.

Suasana ini tentu menjadi pertanyaan apakah Bambang Pacul mulai menerima Ganjar sebagai kandidat capres dari PDIP? Mengingat sebelumnya Bambang Pacul menyebut Ganjar kemajon dan kemlinthi.

Menyoroti keakraban Bambang Pacul dan Ganjar, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menilai wajar apabila keduanya saling tegur sapa di acara Rakernas PDIP. Apalagi di politik, kata dia, meski tidak suka namun hal tersebut tidak akan diperlihatkan jika keduanya sudah saling bertatap muka.

"Sebagai politisi tentu hal wajar saat bertemu tidak menunjukkan ketidaksukaannya. Sesama politisi meskipun yang ditemuinya itu musuh bebuyutannya, tentu saling sapa dan senyum hal biasa," ujar Jamiluddin kepada VOI, Selasa, 21 Juni.

Jadi, lanjut Jamiluddin, sulit menyatakan bahwa pertemuan Bambang Pacul dan Ganjar di Rakernas menggambarkan ketegangan kedua belah pihak sudah mencair. Sebab, menurutnya, bagi politisi apa yang dipertontonkan di depan panggung dengan di belakang panggung kerap berbeda.

"Di depan panggung tampak akrab, namun di belakang panggung kerap menunjukkan sebaliknya. Karena itu, menilai hubungan antar politisi tidak cukup melihat di panggung depan. Membandingkan di belakang panggung menjadi keharusan agar tidak keliru menilai hubungan antar politisi," bebernya.

Karena itu, kata Jamiluddin, pertemuan Bambang Pacul dan Ganjar di Rakernas tidak cukup dijadikan dasar untuk menilai PDIP sudah menerima Ganjar sebagai kandidat capres dari partainya. Walaupun jika dilihat dari elektabilitas, kader PDIP yan paling moncer hingga saat ini masih Ganjar.

"Sebab, dalam logika politik tentu Ganjar yang paling layak diusung PDIP menjadi capres. Namun, petinggi PDIP selalu mengatakan partainya tidak mengacu pada elektabilitas. PDIP punya kriteria sendiri untuk mengusung capresnya," katanya.

Jadi, tambah Jamiluddin, kemungkinan besar capres PDIP bukanlah Ganjar. Puan Maharani tampaknya lebih berpeluang diusung menjadi capres untuk mewakili dan melanggengkan trah Soekarno.

"Bagi Megawati, Pilpres 2024 menjadi momentum untuk dapat melanggengkan trah Soekarno. Kalau hal itu tak dapat diwujudkan, ada kemungkinan trah Soekarno akan tinggal menjadi catatan sejarah," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul tampak akrab dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tahun 2021.

Dilihat VOI yang ikut datang ke lokasi, awalnya Ganjar dan Bambang Pacul tampak menyalami para kader di ruangan acara Rakernas II PDIP yang digelar di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada hari ini, Selasa, 21 Juni.

Selanjutnya, keduanya saling salam komando dan sempat berbincang bersama. Namun, tak terdengar pembahasan keduanya.

Tak hanya Bambang Pacul, Ketua Fraksi PDIP di DPR RI Utut Adianto juga turut berbincang dengan Ganjar. Bahkan keduanya bersalaman usai berbincang.

Utut kemudian memanaskan kembali ruangan dengan meminta Ganjar dan Bambang Pacul mengulang lagi salam komando yang dilakukan keduanya. Setelah itu, satu ruangan riuh dan pekikan 'merdeka' terdengar.

Para kader PDIP yang hadir antusias melihat momen jabat tangan Ganjar dan Bambang Pacul sebelum akhirnya para peserta diminta duduk di kursi masing-masing karena kegiatan akan segera dimulai.