JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bertanya balik pada pihak yang menyindir partainya sebagai partai sombong. Dia mengaku heran terhadap sindiran tersebut.
Hal itu disampaikan Megawati di hadapan kadernya saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang kedua Tahun 2021 di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa, 21 Juni.
"Ada juga yang mengatakan 'ada sebuah partai sombong sekali'. Lha piye kok dibilang sombong? Emangnya kenapa?" kata Megawati.
Megawati kemudian mengingatkan PDIP dibangunnya sendiri tanpa pernah menyinggung siapapun, termasuk partai politik lain. Sehingga, dia berharap jangan ada pihak yang membuat perpecahan.
"Saya tidak pernah lho, tidak pernah menjelekkan partai manapun. Tidak pernah (menjelekkan, red) ketua partai manapun," tegasnya.
"Saya berjalan sendiri membentuk partai saya yang saya hormati dan sayangi, yang bernama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," imbuh Presiden ke-5 RI itu.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sempat menyindir ada partai yang sombong dan merasa dirinya paling hebat. Sindiran ini disampaikannya dalam pidato penutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat, 17 Juni.
Awalnya Surya mengatakan partainya tahu diri tak bisa mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden sendirian karena tidak memeuhi syarat ambang batas presiden atau presidential thresold 20 persen. Untuk itu, partainya terus membuka komunikasi dengan partai manapun.
"Kita harus bisa menjaga komunikasi kepada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, secara lebih luwes. Buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri. Itu bukan NasDem, ada urusan apa?" kata Surya.
Partai NasDem, kata Surya, ingin membawa suasana politik yang sukaria bukan saling hina. Dia kemudian meminta para kader NasDem tidak meniru gaya berpolitik yang sombong tersebut.
BACA JUGA:
"Itu jauh lebih berarti dan dinantikan oleh bangsa ini, politik merendahkan satu sama lain, sombong dengan kesombongan diri itu, ibarat kata orang melayu, sudah salah budak ini," ujar dia.
"Apa yang mau kita tiru dari semangat berpikir seperti itu, dengan modal kesombongan seakan-akan yang paling benar, paling kuat, paling berkuasa. Tidak ada itu artinya bagi NasDem," pungkasnya.