Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, membantah jika koalisi Gerindra-PKB belum mendeklarasikan calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pemilu 2024 lantaran menunggu calon yang diumumkan PDIP. 

"Pengumuman bagi PDIP bukan menjadi faktor kapan kita akan mengumumkan pasangan capres dan cawapres dalam koalisi Gerindra PKB," tegas Muzani, Kamis, 12 Januari.

 

Muzani menegaskan, Gerindra dan PKB punya perhitungan sendiri untuk menentukan momentum deklarasi Capres dan Cawapres 2024.

"Gerindra juga punya hitung-hitungan internal sendiri kapan kita akan memperkuat koalisi dan kapan akan mengumumkan pasangan Pak Prabowo dengan siapa saja," lanjutnya.

 

Muzani mengungkapkan, masing-masing ketua umum yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar masih terus berdiskusi mengenai sosok capres-cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024.

 

"Tentu saja kami terus berunding dengan PKB, terutama ketumnya Pak Muhaimin Iskandar," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memastikan tidak mengumumkan capres yang akan diusung PDIP dalam acara peringatan HUT ke-50 PDIP, Selasa, 10 Januari. 

"Kenapa ya, orang ini sebetulnya seremonial 50 tahun, karena ini yang ditunggu tunggu kalau orang main taruhan sudah masang, yang mau diumumkan Ibu, siapa?" kata Megawati. 

Pernyataan Megawati itu lantas disambut tepuk tangan oleh kader yang hadir. Ia menegaskan bahwa capres yang diusung PDI-P tidak diumumkan pada hari ini.

"Ya ntar dulu, memangnya aku situ, tepuk tangan mau tergiur umumkan, enggak," kata Megawati.

Megawati menegaskan, capres yang diusung oleh PDIP merupakan kewenangan dirinya. Sebab sebagai Ketum, dia punya hak prerogatif untuk menentukan siapa yang dicalonkan. 

"Saya kan Ketua Umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai. Maka oleh Kongres partai diberikanlah oleh Ketua Umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang dicalonkan," jelas Megawati.

Megawati lalu menyindir pihak yang kerap menunggu keputusannya terkait pencapresan. Dia menuding partai-partai tersebut seolah tak memiliki kader sendiri.

"Saiki kok nungguin. Nggak ada, urusan gue. Gile, enak aja. Aku sampe lihatin, aku bilang ke Mba Puan sama Mas Nana, lucu ya orang berpolitik sekarang. Jangan deh niruin. Loh kok kayak gitu ya. Gimana sih maunya. Emangnya nggak punya kader sendiri?, kata Megawati.