PKS Tak Masalah 'Diselingkuhi' PKB yang Merapat ke Gerindra dan Bikin Koalisi
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman (Foto Nailin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi kabar 'perselingkuhan' mitranya di Koalisi Semut Merah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara diam-diam menemui Gerindra pada Sabtu, 18 Juni, malam.

Ternyata, PKS sudah mengetahui rencana Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya. PKS pun berharap PKB bisa membawa Gerindra bergabung ke Koalisi Semut Merah.

Namun kenyataannya, PKB justru membuat kesepakatan lain dengan Gerindra dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Bahkan akan mengajak Partai Demokrat bergabung ke koalisi tersebut.

"Kalau PKB kemarin setelah bertemu dengan Pak Prabowo, mengatakan akan mengajak PKS dan Demokrat untuk bergabung ke sana, tapi dari sisi kami, kami berharap justru PKB itu datang ke Gerindra membawa Gerindra untuk ikut bergabung di semut merah," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman, kepada wartawan di sela Rapimnas PKS di Jakarta, Senin, 20 Juni.

Kendati demikian, Sohibul memahami bahwa PKB maupun PKS masih dalam tahap menjajaki komunikasi dengan parpol-parpol lain. Sehingga PKS tidak merasa kecewa saat PKB juga melakukan 'PDKT' ke Gerindra. Sebab PKS juga melakukan hal yang sama.

"Ini memang dinamika koalisi yang jadi perhatian kita semuanya. Ini fase-fase penjajakan koalisi, karena itu komunikasi kita tidak terbatas. Kita dengan semua pihak juga melakukan komunikasi. Kita komunikasi dengan Demokrat, dengan NasDem kemudian juga dengan PKB, nah diantara komunikasi itu pasti terjadi ada perbedaan intensitas," jelas Sohibul.

Sohibul mengakui, bahwa intensitas komunikasi PKS sangat kuat dengan PKB sebelum bertemu dengan Gerindra. Hingga akhirnya menginisiasikan Koalisi Semut Merah. Namun, dia menegaskan, koalisi tersebut hingga hari ini belum bubar.

"Tapi ini semuanya adalah penjajakan semuanya. Jadi saya kira masih secair itu. Tidak ada istilah ini sudah jadi dan ini sudah bubar, tidak ada, ini semua penjajakan ya, nanti intensitasnya tentu yang akan menentukan di lapangan," demikian Sohibul.