Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tak menjawab secara gamblang tawaran Partai Gerindra untuk merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Usai acara Harlah ke-26 PKB, Cak Imin meminta semua pihak menunggu keputusan PKB apakah akan bergabung atau justru menjadi oposisi pemerintah. Keputusan PKB akan tampak saat Prabowo dilantik kelak.

"Ya, gabung atau tidak, kan (keputusannya) nanti 20 oktober ya. kita tunggu aja. Tapi tentu PKB menyambut baik ajakan Pak Dasco (Ketua Harian DPP Partai Gerindra)," kata Cak Imin di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa, 23 Juli.

Cak Imin menilai, partai-partai politik yang ada pada dasarnya menyambut baik jika ditawarkan untuk merapat ke pemerintah. Hal ini menjadi upaya dalam mendukung pemerintahan yang kuat.

"Saya yakin semua partai yang diajak pak dasco menyambut baik. Saya, apalagi PKB menyambut baik ajakan Pak Dasco sebagai bagian dari penghargaan, kebersamaan," tutur Cak Imin.

"Kalau kita lihat, tantangan bangsa kita kan semakin sulit. Tidak ada jalan lain, kita harus bahu-membahu. Soal di dalam atau masuk kabinet, atau ini, enggak ada masalah. Yang penting mendukung suksesnya pemerintahan," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad secara terang-terangan mengajak PKB untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo periode 2024-2029.

Menurut Dasco, Gerindra patut mengajak PKB untuk merapat ke kubu pemerintah karena kedua partai tersebut sempat "mesra" menjalin koalisi sementara di Pilpres 2024, sebelum akhirnya PKB dan Gerindra berada di koalisi berbeda.

Hal ini diungkapkan Dasco saat memberi sambutan dalam acara Harlah ke-26 PKB yang juga dihadiri semua pimpinan partai politik.

"Ke depan, PKB, Gerindra semua partai harus bersama-sama. Karena tadi sudah dibilang bahwa kita adalah cinta lama, kami tunggu PKB untuk masuk dalam pemerintah bersama-sama," tutur Dasco.