Bagikan:

JAKARTA - Penelitian terbaru mengungkap manfaat LSD (lysergic acid diehylamide) untuk membantu fokus kerja otak. Penelitian memberi penekanan bahwa LSD dapat membantu fokus di dosis yang tepat dan cenderung kecil.

Anda tidak mungkin mengonsumsi banyak LSD untuk membantu Anda fokus karena dalam dosis tertentu, LSD justru akan membawa Anda ke perjalanan psikedelik. Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal European Neuropsychopharmacology.

Dalam penelitian, para ilmuwan dari Universitas Basel, Swiss dan Universitas Maastricht, Belanda memberikan para sukarelawan dosis kecil LSD. Ilmuwan kemudian mengukur kemampuan mereka dalam memerhatikan dan memproses informasi. Ilmuwan juga mengamati suasana hati para sukarelawan.

Seperti banyak penelitian psikedelik, studi ini dilakukan dalam lingkup kecil dan terbatas. Namun, dari penelitian terbatas ini para ilmuwan mampu menemukan perbedaan jelas antara tingkatan dosis LSD, dari tak berdampak, membantu fokus, hingga dosis rekreasional yang penting dalam ritual psikedelik.

Tingkatan dosis LSD

Dikutip Futurism, Selasa, 27 Oktober, pada dosis lima mikrogram, LSD membantu para sukarelawan fokus. Efek itu juga masih terasa di dosis 20 mikrogram, namun dengan tambahan perasaan cemas yang dilaporkan sejumlah sukarelawan.

Para relawan juga sepakat segalanya masih terkendali dalam dosis lima mikrogram. Perubahan suasana hati dimulai di dosis sepuluh mikrogram. Pada dosis itu para peserta mulai merasakan kesadarannya "meninggi".

Dosis rekreasional LSD yang digunakan untuk perjalanan psikedelik biasanya dimulai di sekitar seratus mikrogram. Namun, penelitian ini tidak mengarah ke sana.

Penelitian ini memilih sukarelawan secara selektif. Ada 24 orang. Rata-rata dari mereka mengaku telah terbiasa melakukan rekreasi psikedelik setidaknya dengan rata-rata sebanyak 2,75 kali.

Dalam penelitian itu, 24 sukarelawan dibagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing enam orang. Masing-masing kelompok itu diberikan lima, sepuluh, atau 20 mikrogram LSD. Pembagian dilakukan untuk memastikan bahwa perubahan memang disebabkan oleh dosis LSD, bukan hal lain.

Para ilmuwan mengatakan penelitian ini harus divalidasi ulang dalam skala yang lebih besar. Meski begitu, mereka menyebut penelitian penting untuk membedakan variasi respons tubuh manusia dalam berbagai tingkatan dosis.