Pria dengan Golongan Darah Langka Ini Sukses Atasi Fobia Jarum dengan Donor Darah, 'Spesialis' Keadaan Darurat
Ilustrasi donor darah. (Wikimedia Commons/Senior Airman Shane Karp)

Bagikan:

JAKARTA - Siapa sangka, miliki fobia terhadap jarum suntik, pria ini justru mampu menyelamatkan orang dengan mengatasi ketakutannya tersebut, lantaran memiliki golongan darah langka.

Adalah Roy Rajan (34), pria asal India yang sejatinnya memiliki fobia terhadap jarum dan darah, tetapi kini malah menjadi pendonor darah tetap di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab sekaligus mengatasi ketakutannya.

Berbicara sebelum Hari Donor Darah Sedunia pada 14 Juni, Rajan, yang berasal dari Kerala dan bekerja sebagai eksekutif pemasaran senior di Burjeel Medical Centre, mengatakan mendonorkan darah itu mulia, karena menyelamatkan nyawa.

Diketahui, Rajan memiliki golongan darah O-negatif yang langka, yang dikenal sebagai 'donor universal' Menurut Mayo Clinic, golongan darah ini memiliki risiko paling rendah menyebabkan reaksi serius bagi kebanyakan orang yang menerimanya.

"Sepanjang hidup saya, saya memiliki ketakutan akan darah dan jarum suntik sedemikian rupa sehingga saya berusaha menghindari pemeriksaan medis sebanyak mungkin," katanya seperti melansir The National News 16 Juni.

Tetapi panggilan telepon dari seseorang lima tahun lalu, yang memohon padanya untuk menyumbangkan darah untuk menyelamatkan hidup, mengubah perspektifnya.

roy rajan
Roy Rajan. (Sumber: Roy Rajan via The National News)

"Malam itu, saya menyadari pentingnya mendonor darah dan memutuskan untuk terus melakukannya sebanyak mungkin. Perasaan itu luar biasa, dan saya menyadari itu jauh lebih besar daripada ketakutan saya," tutur Rajan.

Ia kini mendonor darah setiap tiga bulan sekali dan dalam lima tahun terakhir, ia sudah mendonorkan darah hingga 20 kali.

Golongan darah langka selalu diminati karena dapat diberikan kepada pasien dari semua golongan darah. Dalam situasi trauma, itu adalah pilihan pertama untuk transfusi, sebelum dokter menentukan golongan darah pasien.

"Setelah donasi pertama, petugas bank darah Seha mengirim pesan setiap kali ada kekurangan atau keadaan darurat. Pesan-pesan ini menyentuh dan memberi saya dorongan yang saya butuhkan untuk menyumbang," ungkap Rajan.

"Saya pergi setiap tiga bulan sekali dan melakukan bagian saya. Tentu saja, saya masih khawatir sebelum melangkah ke bank darah, karena ketakutan saya akan jarum suntik. Tetapi, kemudian saya mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya perlu melakukan ini untuk membantu orang lain."

Orang dewasa yang sehat harus menjaga jarak setidaknya delapan minggu (56 hari) antara donor darah.

"Darah itu berharga, dan Anda tidak bisa pergi begitu saja dan membelinya tanpa resep. Saya merasa senang ketika saya di sana mendonorkan darah, mendengar mereka berkata, nyawa seseorang terselamatkan karena mereka mendapat darah tepat waktu," paparnya.

"Pesan saya kepada orang-orang yang sedang mempertimbangkan untuk mendonor darah tetapi tertahan oleh kecemasan, Anda tidak perlu khawatir. Bagaimanapun, perasaan membantu seseorang lebih memuaskan daripada ditahan oleh rasa takutmu," tandasnya.

Untuk diketahui, setiap tahun pada Hari Donor Darah Sedunia, pihak berwenang di Abu Dhabi mengimbau orang untuk menyumbangkan darah dan menyelamatkan nyawa.