Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono menyatakan bahwa pencapaian Program Kartu Prakerja terbukti sukses dan berjalan sesuai aturan. Indikasinya terlihat dalam dua tahun ini, program Kartu Prakerja telah menjangkau 12,8 juta orang. Jumlah tersebut tersaring dari 115 juta pendaftar di seluruh Tanah Air, dan 84 juta yang terverifikasi.
Ini membuktikan bahwa pelaksanaan program Kartu Prakerja sudah dijalankan sesuai aturan. "Baik itu Perpres, Permenko Ekon, dan Peraturan Menteri Keuangan," kata Edy, dalam rilis yang diterima VOI, di Jakarta, Sabtu 18 Juni.
Pelaksanaan program prakerja sendiri diatur dalam tiga peraturan. Yakni, Peraturan Presiden (Perpres) No 76/2020 dan Permenko Perekonomian No 3/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja, serta Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 35/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja.
Menurut Edy pemerintah terus bekerja untuk menyempurnakan program Kartu Prakerja. Baik dari sisi teknis maupun tata kelola. Diharapkan, program yang memberikan akses keterampilan pada calon pekerja tersebut benar-benar tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya.
BACA JUGA:
Edy juga menyebut hasil survei terkait manfaat Kartu Prakerja. Mengutip survei evaluasi selama 2020-2022, ia menerangkan, program yang menjadi salah satu janji kampanye Presiden Jokowi tersebut, telah memberi tiga manfaat.
Misalnya mengentaskan pengangguran, menjadi insentif untuk modal usaha, serta meningkatkan kompetensi, daya saing, produktivitas, dan kewirausahaan.
"Yang dulunya menganggur sekarang bekerja 30 persen, untuk modal usaha 70 persen, dan 89 persen peningkatan kompetensi," terangnya.
Melihat besarnya manfaat program Kartu Prakerja, sambung Edy, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk terus melakukan pengembangan dan pendampingan agar dampaknya bisa lebih luas. "KSP tentu akan mengawal bersama kementerian/lembaga terkait," tegas Edy.