Israel Serukan Peningkatan Kekuatan Regional yang Dipimpin AS Hadapi Iran, Cari Muka Jelang Kunjungan Presiden Biden?
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz. (Wikimedia Commons/IDF Spokesperson's Unit photographer)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyerukan negara-negara Arab yang memiliki kekhawatiran yang sama dengan Israel terhadap Iran, harus membangun kekuatan bersama di bawah perlindungan Amerika Serikat, jelang kunjungan Presiden Joe Biden.

Dalam pidatonya, Menteri Pertahanan Benny Gantz mengutip hubungan keamanan Israel dengan negara-negara Teluk Arab yang semakin dekat di bawah upaya diplomatik yang disponsori Amerika Serikat tahun 2020, serta Mesir dan Yordania, dan mengatakan ada upaya untuk memperluas kerja sama semacam itu.

"Yang dibutuhkan bukan hanya kerja sama, tetapi juga pembangunan kekuatan regional, dengan kepemimpinan Amerika, yang akan memperkuat semua pihak yang terlibat," katanya, menurut transkrip resmi, melansir Reuters 14 Juni.

Bahasa Ibrani asli tidak menjelaskan apakah 'kekuatan' mengacu pada unit militer gabungan, atau kemampuan yang lebih umum.

"Dalam hal ini, kami terus bekerja, demi keamanan warga Israel," tukas Gantz.

Arab Saudi mengisyaratkan dukungannya untuk apa yang disebut Kesepakatan Abraham, di mana Uni Emirat Arab dan Bahrain menjalin hubungan dengan Israel dua tahun lalu. Namun, Riyadh tidak secara resmi mengakui tetangganya Israel.

Sementara mengutip situs resmi Gedung Putih, juru bicara Karine Jean-Pierre mengatakan, Presiden Biden akan mengunjungi kawasan Timur Tengah pada 13-16 Juli. Tujuannya untuk memperkuat komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan dan kemakmuran Israel, serta menghadiri KTT Dewan Kerjasama Teluk plus Mesir, Irak, dan Yordania (dikenal sebagai GCC+3).

Kunjungan akan dimulai di Israel dengan menemui seluruh pemimpin negara itu, untuk membahas keamanan, kemakmuran, dan integrasi Israel yang meningkat ke kawasan yang lebih luas.

Kemudian, Presiden Biden akan mengunjungi Tepi Barat untuk berkonsultasi dengan Otoritas Palestina dan untuk menegaskan kembali dukungan kuatnya untuk solusi dua negara, dengan ukuran keamanan, kebebasan, dan kesempatan yang sama bagi rakyat Palestina.

Dari sana, baru Presiden Biden akan mengunjungi Arab Saudi, untuk memenuhi undangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Diketahui, program nuklir Iran, dan negosiasi internasional yang sejauh ini tidak membuahkan hasil untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang membatasinya, adalah di antara isu-isu yang kemungkinan akan menjadi agenda Presiden Biden, ketika dia mengunjungi Israel dan Arab Saudi bulan depan.