JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta Convention Center (JCC) pada 15-17 Juni 2022. Seiring dengan Rakernas tersebut, nama Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel bakal dijagokan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk 2024.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan adanya rumor Nasdem akan menjagokan Rachmat Gobel menjadi cawapres pada Rakernas tentu mengejutkan. Sebab menurutnya, selama ini nama Rachmat Gobel belum pernah muncul dalam setiap rilis yang disampaikan lembaga survei baik popularitas maupun elektabilitasnya.
Jamiluddin mengakui, Rachmat Gobel memang kader NasDem yang secara finansial layak menjadi cawapres. Namun kata dia, untuk maju menjadi cawapres tentu tak cukup hanya bermodalkan finansial.
"Kalau hanya bermodalkan finansial, tentu banyak orang kaya di Indonesia yang layak jadi cawapres. Namun hal itu belum pernah terjadi di Indonesia, bahwa orang yang hanya kaya secara finansial menjadi cawapres dan menang pada kontestasi pilpres," ujar Jamiluddin di Jakarta, Selasa, 14 Juni.
Kasus Jusuf Kalla misalnya, lanjut Jamiluddin, selain memiliki finansial yang mumpuni, juga elektabilitasnya masih terlihat. Dengan begitu, kata dia, Jusuf Kalla masih dapat membantu pundi-pundi suara untuk pasangannya.
"Jadi, hingga saat ini Rachmat Gobel tampaknya hanya layak menjadi cawapres dari sisi finansial saja. Dari sisi elektabilitas tentu Rachmat Gobel sangat tidak layak diusung menjadi cawapres," ungkap Jamiluddin.
Karena itu, tambahnya, jika NasDem pada Rakernas mendatang menetapkan Rachmat Gobel sebagai cawapres, maka hal itu terkesan sangat dipaksakan.
"NasDem sudah irasional dalam memilih cawapres yang akan diusungnya," pungkas Jamiluddin.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Anggota DPR Partai Nasional Demokrat (NasDem) Muhammad Farhan, mengatakan pasangan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan pimpinan DPR RI Rachmat Gobel bakal jadi salah satu pasangan yang diajukan di Rakernas NasDem mendatang.
Menurut Farhan dua orang tokoh yaitu Jenderal Andika Perkasa sebagai sosok yang mewakili kader pemimpin nasional dari TNI, dan Rahmat Gobel menjadi sosok yang menyeruak mewakili kader pemimpin nasional dari wilayah timur Indonesia.
"Dinamika munculnya dua nama baru itu membuat percaturan capres jadi sangat menarik," katanya beberapa waktu lalu.
Farhan memastikan NasDem tidak bimbang untuk menentukan figur berkaca dari perhelatan pemilu sebelumnya. Dia menyebut paslon memang masih dinamis seiring dinamika koalisi yang mungkin terjadi.
"Bukan bimbang, tapi menimbang dengan masak. Walaupun demikian, untuk kandidat presiden atau wakil presiden, nama kader NasDem Rachmat Gobel patut diperhitungkan seiring dengan aspirasi dari kader-kader dan DPW dari Indonesia timur," katanya.