Bagikan:

JAKARTA - Rakernas Partai Nasdem dinilai sebagai ajang yang cukup menarik untuk menggambarkan realitas politik terkini. Untuk pertama kalinya Partai Politik membicarakan aspirasi calon presiden yang terbuka. Bukan calon dari internal partai, Rakernas Nasdem justru memunculkan sejumlah nama tokoh dari beragam latar.

Tiga nama yang mencuat dalam Rakernas Nasdem adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Manteri BUMN Erick Thohir. Pengamat politik M Qodari memiliki penilaian terkait tiga nama yang muncul pada Rakernas Nasdem. Menurut Qodari Ganjar dan Anies memang bersaing di tempat teratas. Sebaliknya Erick jadi kuda hitam.

Qodari menilai Erick punya potensi untuk bisa menjadi representasi Nasdem dalam Pilpres.

"Memang saat ini elektabilitasnya masih belum maksimal, tapi ini menjadi peluang bagi Nasdem untuk menggerakkan mesin politiknya," ujar Qodari, dalam keterangannya, Kamis 17 Juni.

Qodari menilai ada sisi untuk Erick yang membuatnya layak menjadi kuda hitam capres Nasdem. Ini karena figur Erick yang relatif mudah diterima kader Nasdem.

"Karena belum punya partai (jadi) dia ( Erick) belum ada warna apa-apa seperti Ganjar warnanya sudah merah. Karena itu tidak mengalami risiko pembelahan suara,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai Erick adalah figur potensial yang wajar bila dilirik banyak parpol. Dedi merujuk pertemuan Erick dengan Megawati pekan lalu yang dinilai membuktikan bahwa sosok Erick mudah diterima oleh kekuatan utama politik nasional.

“Setidaknya, Erick cukup menarik. Selain kepercayaan publik yang cukup kuat pada tokoh profesional, juga ia diyakini mampu berimbas elektoral,” ujar Dedi.