JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal relief bergambar petani yang selama ini 'tersembunyi' di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.
Meski tak ingat betul nama senimannya, Megawati mengatakan relief yang dibuat saat masa pemerintahan ayahnya, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno itu dibuat oleh beberapa orang. Adapun pahatan tersebut menceritakan seorang petani dari Jawa Barat bernama Marhaen.
"Kalau seingat saya itu dikerjakan oleh beberapa orang. Saya sendiri karena sudah lama lupa," kata Megawati kepada wartawan di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juni.
Presiden ke-5 RI itu mengatakan Bung Karno melihat Marhaen sebenarnya menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia yang memiliki modal kerja yaitu pacul tapi tak kunjung sejahtera.
"Keinginan beliau (Bung Karno, red) adalah semua rakyat Indonesia itu harus menjadi sebuah negara yang gemah ripah loh jinawi (sejahtera). Begitu," ungkapnya.
Megawati yang didampingi Menteri BUMN Erick Thohir mengaku senang bisa mengunjungi dan relief bergambar petani tersebut. Apalagi, relief itu sempat diduga disembunyikan setelah Soekarno tak lagi menjabat.
"Menurut saya sangat bagus, sangat indah. Setiap floor mempunyai makna-makna tersendiri. Terutama mengenai dipasanganya kembali relief. Relief yang ternyata setelah Bung Karno tidak jadi presiden lagi, relief itu sepertinya ditanda kutip ya disembunyikan," jelasnya.
Meskipun sempat 'disembunyikan', kini Megawati merasa senang karena relief tersebut akhirnya dibuka dan ditampilkan kembali kepada publik.
BACA JUGA:
Menurut Megawati, relief berukuran sekitar 12x3 meter itu merupakan karya seni yang sangat luar biasa. Sebab, untuk membuat pahatan di batu dengan ukuran besar itu tidak mudah.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu melahirkan maestro hebat.
"Tapi akhirnya, Alhamdulillah dapat dikembalikan. Yang menurut saya dari sisi seni itu luar biasa sekali, karena mungkin anak muda sekarang belum tentu mengetahui untuk memahat seperti itu, panjang relief seperti itu bukan sebuah hal yang mudah karena itu tiga dimensi," kata Mega.
"Jadi dari sisi makna itu bukan main. Indonesia ini punya seniman yang sebetulnya maestro," pungkasnya.