LUMAJANG - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah meminta ulama dan umara memperkuat kerja sama dalam menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Hari Raya Iduladha.
"Kami meminta adanya sinergi antara MUI dan pemerintah, karena dengan kerja sama antara ulama dan umara, niscaya segala persoalan yang terjadi di tengah masyarakat akan bisa diatasi dengan baik, termasuk PMK," katanya saat menghadiri acara koordinasi dan halal bihalal MUI Kabupaten Lumajang, dilansir Antara, Rabu, 8 Juni.
Menurutnya, umat Islam selalu berkemauan untuk meningkatkan ibadah dan amal baiknya, apalagi menjelang Hari Raya Iduladha, selain berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji, umat Islam berusaha untuk melakukan ibadah kurban.
"Sayangnya, pada masa-masa sekarang ini justru masyarakat menghadapi wabah PMK pada hewan ternak, seperti kambing dan sapi," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
Karena itu, lanjut dia, butuh kerja sama semua komponen untuk menghadapi masalah tersebut menjelang Hari Raya Idul Adha, karena masyarakat ingin beribadah kurban.
Ia meminta MUI menjaga relasi harmoni dengan bupati, karena bagaimanapun sinergi tersebut dibutuhkan untuk kemaslahatan warga di Kabupaten Lumajang.
BACA JUGA:
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta kepada MUI Kabupaten Lumajang untuk melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan kurban, karena tidak semua orang membaca dan mengerti fatwa MUI.
"Kami mohon dibantu untuk sosialisasi bagaimana hewan kurban yang sah untuk kurban, apalagi saat merebaknya PMK di Lumajang, sehingga berharap masyarakat dapat saling membantu menghadapi wabah itu," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Lumajang sudah berikhtiar mencari titik temu dan apabila masyarakat ingin berkurban, disarankan membeli sapi di peternak. "Kami berharap masyarakat saling membantu agar semua berjalan dengan baik," ucapnya.