Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) M Guntur Romli menanggapi video viral koordinator kelompok FPI Reborn merasa dibohongi ketika mengetahui aksi mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) dibayar Rp150 ribu per orang.

Koordinator FPI Reborn itu bernama Anam. Dia mengetahui peserta dibayar setelah aksi yang digelar di kawasan Patung Kuda Jakarta itu selesai pada Senin 6 Juni sore.

"Emang ada dukung Anies gak pake bayaran? Jangan ngaku dibohongi, kalau ikut acaranya sampe selesai, kemudian ikut terima bagi2 duitnya. Bagi2nya gak rata, makanya ada yang ngamuk," ujar Gun Romli, dikutip dari akun Twitternya, @GunRomli, Rabu 8 Juni.

Dalam video itu, sang koordinator mengatakan datang ke aksi FPI Reborn setelah mendapat telepon dari seseorang bernama Edy pada malam ketika besok acara digelar. Koordinator itu bilang Edy menyuruhnya untuk membaca doa dan berdoa di kawasan Monas.

"Malam saya ditelepon oleh Bapak Edy jam 21.00 WIB, disuruh membaca doa atau berdoa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak jemaah dan santri mengajak ke Monas. Saya berangkat jam 07.00 WIB dari lokasi langsung menuju ke lokasi, ke Monas," ujar koordinator itu dalam video viral.

"Sampai di lokasi saya merasa kaget. Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando, ada yang membagi-bagikan bendera FPI, sementara saya tidak melihayt pengurus atau tokoh besar FPI, Front Persaudaraan Islam di lokasi tersebut," sambungnya.

Kecurigaan Anam makin menjadi ketika selesai aksi pada pukul 11.30 WIB, seseorang bernama Edy membagikan uang Rp150 ribu. Proses bagi-bagi duit itu terjadi di samping pintu bus peserta aksi sebelum beranjak pulang.

Atas apa yang dilihatnya, Anam merasa dibohongi oleh sosok bernama Edy itu. Namun, Gun Romli tidak begitu saja percaya apa yang disampaikan koordinator aksi mendukung Anies capres itu. Menurut Gun Romli, kalau merasa dibohongi kenapa tetap mengikuti aksi itu hingga selesai.

"Kalau udah curiga itu acara bikinan, pastinya tadak akan ikut acara sampe selesai. Ini ikut sampe selesai, ikut bagi2 duitnya. Trus stalh ada pihak yg protes koar2 dibohongi. Dramanya gak canggih nih," timpal Gun Romli.