Bagikan:

BANJARMASIN - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin memimpin langsung penanaman puluhan jenis pohon buah yang sudah langka keberadaannya di area Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2THI) di Kota Banjarbaru.

"Ada sebanyak 300 bibit dari puluhan jenis pohon buah yang sudah langka keberadaannya di provinsi ini pada kegiatan penanaman yang dipimpin langsung gubernur," ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Fathimatuzzahra di Banjarmasin dilansir Antara, Senin, 6 Juni.

Menurut dia, kegiatan penanaman pohon di area TH2THI di wilayah perkantoran Gubernur Kalsel di Kota Banjarbaru tersebut masuk rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun 2022.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini sebagai semangat gerakan revolusi hijau yang digagas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sejak lama bertujuan memperbaiki kondisi paru-paru dunia yang mulai mengalami kerusakan.

Fathimatuzzahra pun mengungkapkan bibit-bibit pohon buah yang sudah langka ditanam di kawasan sekitar 1 hektare tersebut di antaranya jenis ginalun, limpasu, lempaung, papisangan, manggis hutan.

Selanjutnya jenis puyian, silulung, kungkus, ramania, babuku, bintarung, bundu, kapul kupu-kupu, landur, manja, tampang susu, rawa-rawa, keliwin.

Ada juga tanaman jenis tangalin, luwi, kumanjing, bumbunau, rambai gunung, tandui, lahung, puntit, bacaurea bangka, maritam dan bangkinang.

Dikatakan dia, dipilihnya tanaman pohon buah langka sebagaimana arahan dan keinginan gubernur sebagai awal pembangunan kebun benih buah langka Kalimantan, khususnya di Kota Banjarbaru.

"Sebagaimana arahan bapak gubernur, pembangunan kebun benih buah langka ini akan menjadi salah satu Areal Sumber Daya Genetik (ASDG) di Kalimantan Selatan. Ini salah satu upaya kita mempertahankan keanekaragaman hayati, khususnya buah langka, sampai pada tingkat genetik," ujar Fathimatuzzahra.

Dia menjelaskan, kebun benih ini akan menjadi laboratorium hidup tanaman buah langka Kalimantan, sebagai antisipasi jangka panjang keanekaragaman hayati.

Selain itu, pembangunan kebun benih di areal TH2TI ini menjadi salah satu kerja nyata dari Gerakan Revolusi Hijau (Revjo) Kalsel, suatu gerakan yang bertujuan menggerakkan seluruh komponen rakyat di Kalsel, untuk peduli lingkungan melalui penanaman pohon.

Bahkan, kata dia, konsep revolusi hijau Kalsel ini telah didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

"Beberapa dari konsepnya telah diramu untuk kemudian dikembangkan secara nasional," tuturnya.