JAKARTA - Ukraina kembali mendapatkan bantuan persenjataan dari negara Barat, usai pekan lalu mendapatkan tambahan persenjataan dari Amerika Serikat, dengan yang terbaru datang dari Inggris dan Spanyol, untuk menghadapi invasi Rusia.
Inggris akan memasok Ukraina dengan sistem roket peluncuran ganda yang dapat menyerang target hingga 80 km (50 mil). Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan, dukungan Inggris untuk Ukraina akan berubah seiring dengan berkembangnya taktik Rusia, menjelaskan pemberian sistem multi-peluncuran M270.
"Sistem roket multi-peluncuran yang sangat mampu ini akan memungkinkan teman-teman Ukraina kami untuk lebih melindungi diri mereka sendiri, terhadap penggunaan artileri jarak jauh brutal yang telah digunakan pasukan (Presiden Rusia Vladimir) Putin tanpa pandang bulu untuk meratakan kota-kota," ujar Menteri Wallace dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 6 Juni.
Inggris mengatakan pasukan Ukraina akan dilatih tentang cara menggunakan peluncur baru di Inggris, setelah sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan melatih personel Ukraina untuk menggunakan kendaraan lapis baja.
Sementara itu, Spanyol akan memasok Ukraina dengan rudal anti-pesawat dan tank tempur Leopard dalam meningkatkan dukungan militernya ke negara itu, menurut sumber pemerintah yang dikutip oleh surat kabar El Pais pada Hari Minggu.
Spanyol juga akan memberikan pelatihan penting kepada militer Ukraina tentang cara menggunakan tank. Itu akan berlangsung di Latvia, di mana Angkatan Darat Spanyol telah mengerahkan 500 tentara dalam kerangka operasi NATO's Enhanced Advanced Presence.
Adapun tahap kedua pelatihan dapat berlangsung di Spanyol, menurut sumber yang dikutip oleh El Pais. Surat kabar itu mengatakan kementerian pertahanan Spanyol sedang menyelesaikan pengiriman rudal anti-pesawat Shorad Aspide tingkat rendah ke Kyiv, yang telah diganti oleh Angkatan Darat Spanyol dengan sistem yang lebih canggih.
BACA JUGA:
Diketahui, Spanyol sejauh ini memasok amunisi, peralatan perlindungan individu, dan senjata ringan.
Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengatakan Washington akan memasok Ukraina dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142, atau HIMARS, setelah ia menerima jaminan dari Kyiv bahwa itu tidak akan digunakan untuk mencapai target di dalam wilayah Rusia.