Pekerjanya Tewas Terkena Serangan Jantung, Gerai Makanan Cepat Saji Ini Ubah Aturan Shift Kerja
Ilustrasi gerai Sukiya di Nagoya. (Wikimedia Commons/円周率3パーセント)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang pekerja wanita dari gerai makanan cepat saji terkemuka Jepang Sukiya Co. pingsan awal tahun ini, saat bekerja sendirian di salah satu gerainya dan dia dipastikan meninggal kemudian setelah menderita serangan jantung, kata seorang pejabat perusahaan.

Wanita berusia 50-an itu bekerja shift pagi pada Bulan Januari di sebuah outlet Nagoya, dengan situasinya tidak diketahui sampai rekannya tiba sekitar pukul 9 pagi, kata pejabat itu, menambahkan dia dibawa ke rumah sakit tetapi kemudian dinyatakan meninggal, melansir Kyodo News 3 Juni.

Gerai makanan cepat saji yang dikenal dengan mangkuk daging sapi 'gyudon', mengatakan, sistem satu staf telah diterapkan untuk shift pagi antara pukul 5 pagi dan 9 pagi di beberapa toko.

Sekarang, pihak restoran telah memutuskan untuk mengakhiri sistem tersebut bulan ini, dengan semua shift akan dikelola oleh dua orang atau lebih di hampir 2.000 outletnya di seluruh negeri.

Menyusul insiden itu, Sukiya mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya akan melakukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan lingkungan kerja bagi karyawannya, sementara sejumlah industri di Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja kronis, sebagian karena populasi yang menua di negara itu.

Sukiya mengatakan bahwa shift lain, seperti larut malam jam 12 malam sampai jam 5 pagi, memiliki beberapa orang staf untuk keselamatan dan alasan lainnya.

Selain itu, karyawan diberikan tombol darurat nirkabel untuk digunakan jika terjadi kejahatan atau kecelakaan. Tetapi, pekerja wanita itu tidak memilikinya saat dia pingsan, tambah pihak perusahaan.