JAKARTA - Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer merespons pernyataan Politikus PDIP Trimedya Pandjaitan yang menyebut Gubernur Jawa Ganjar Pranowo kemlinthi alias sok atau congkak lantaran dinilai 'getol nyapres'. Bahkan, Ganjar disebut tidak menghargai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya tidak lihat Mas Ganjar sosok yang sok-sokan, sok kepinteran, atau bahasa kemlinthi itu. Saya justru lihat Mas Ganjar sosok sederhana, humble dan sebagainya," ujar Immanuel di Jakarta, Kamis, 2 Juni.
Menurut Noel, sapaannya, justru terlihat ada semacam rasa iri dari para kader PDIP karena selama ini juga getol menghina Ganjar. Meski terus diserang, kata Noel, elektabilitas Ganjar tetap berada di top three berbagai lembaga survei bahkan Ganjar semakin populer.
"Ini ada semacam keirian, kok udah dihajar kanan kiri, di-bully, kok tetap moncer ya Mas Ganjar? Ya karena bukan tipikal Mas Ganjar yang sok pintar atau diksi kemlinthi itulah," tegas Noel.
Noel menilai pernyataan Trimedya tersebut sangat keji karena tidak sesuai dengan apa yang dilakukan Ganjar. Apalagi, penyebutan itu keluar dari rekan satu partainya yang sebetulnya sejak lama mengenal Ganjar.
"Kemlinthi menurut saya diksi yang terlalu keji. Apa lagi yang mengkritik ini rekan satu partainya," kata Noel.
Sebelumnya, Anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Pandjaitan, menilai langkah Ganjar yang bermanuver untuk nyapres di 2024 sudah kelewat batas. Kata dia, dalam istilah orang jawa bisa disebut kemlinthi atau sok, songong, congkak.
“Kalau kata orang Jawa Kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng, dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD, DPC, DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru,” ujar Trimedya dalam keterangannya, Rabu, 1 Juni.
Politikus partai banteng itu lantas mempertanyakan kinerja Ganjar selama menjabat sebagai Gubernur Jateng. Pasalnya, menurut Trimedya, selama ini Ganjar justru rajin berselancar di media sosial.
“Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi gubernur selain main di medsos, apa kinerjanya?," sindirnya.
Menurut Trimedya, dibandingkan dengan Ganjar, rekam jejak Ketua DPR Puan Maharani jelas terlihat mulai dari Ketua Fraksi PDIP di DPR, hingga menjadi Menko PMK. Puan, kata Trimedya, bahkan juga berhasil mengoordinasikan 7 kementerian dan kinerjanya baik. Pun ketika menjadi Ketua DPR, Puan dinilai bisa memimpin kader-kader terbaik parpol di level pimpinan.
“Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR! Sebagai gubernur selesaikan Wadas itu! Selesaikan Rob itu! Berapa jalan yang terbangun. Kemudian kemiskinan di Jateng malah naik, tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan!,” tegas Trimedya.
Wakil Ketua MKD DPR ini juga menyoroti langkah Ganjar yang terlalu kentara menampilkan syahwat politik. Hal itu menurut Trimedya, tampak dari safarinya ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini. Untuk diketahui, Ganjar aktif keliling Indonesia mulai dari Sumatera Utara hingga Sulawesi Selatan.
BACA JUGA:
“Ini kan kelihatan main semua, ke mana mana semua jalan ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar, Ganjar. Siapa orang Papua yang tahu Ganjar? Kelihatan bener by design (sudah diatur, red) apalagi orang yang mengerti politik,” ungkap legislator Dapil Sumut II ini.
Trimedya menambahkan, Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama, harusnya paham karakter PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati, red),” pungkasnya.