Bagikan:

JAKARTA - Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, menanggapi maraknya deklarasi dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, fenomena itu termasuk bagian dari dinamika menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Apalagi, sudah disepakati pencapresan dimulai pada 19 Oktober 2023.

Namun, Hendrawan mengingatkan bahwa capres PDIP akan diputuskan tunggal oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.  

"Bagian dari dialektika dan deliberasi menuju pilihan terbaik yang pada waktunya diputuskan oleh Ketum," ujar Hendrawan kepada VOI, Rabu, 8 Juni. 

Sebelumnya, kader-kader banteng sudah bersuara terkait gesitnya tim Ganjar Pranowo menyerukan soal pencapresan.

Misalnya, politikus PDIP Masinton Pasaribu meragukan deklarasi yang dilakukan relawan desa untuk Ganjar Pranowo atau 'Des Ganjar' merupakan gerakan organik dari masyarakat. Deklarasi nasional yang digelar di pantai Bandeng, Kabupaten Jepara, itu dihadiri ribuan orang dan berlangsung dua hari. 

Kemudian, ada Trimedya Pandjaitan dan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang menyebut Ganjar 'kemlinthi' karena getol nyapres. Merespons hal tersebut, Hendrawan menepis telah terjadi gejolak di internal partai. 

Menurutnya, semua kader partai tetap fokus dengan tugas yang diperintahkan ketum. Para kader pun diyakini tidak mudah terbawa isu-isu yang tengah ramai diperbincangkan publik. 

"Kami tetap fokus bekerja sesuai tugas pokok kami masing-masing. Kami tidak berminat menari dengan irama yang diaransemen pihak lain," kata Hendrawan. 

"Kami tidak akan terbawa arus di luar ketentuan partai yang menjadi pegangan kami," lanjutnya. 

Menyinggung soal adakah masalah Ganjar dengan PDIP saat ini, Hendrawan enggan berkomentar. Dia hanya menegaskan bahwa seluruh kader PDIP sudah pasti paham aturan partai yang tegak lurus dengan perintah Megawati. 

"Pokoknya semua kader paham dengan aturan partai. Tidak boleh terpapar virus 3K: Kemajon, Kemlinthi dan Keblinger," tandasnya.