Bambang Purwoko, Anggota TGPF Intan Jaya yang tertembak: Saya Beruntung Menjadi Bagian dari Tim
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya, Bambang Purwoko (Foto: dokumentasi Kemenko Polhukam)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya, Bambang Purwoko, yang tertembak dalam insiden penghadangan dan penembakan menyampaikan bahwa ia sudah dalam keadaan membaik. Ia juga masih bisa berkontribusi pada diskusi tim dari jarak jauh di tempat perawatan.

“Saya merasa bangga beruntung menjadi bagian dari tim, dan merasa senang bisa bergabung, berinteraksi dan berdiskusi dengan bapak-bapak dari berbagai kalangan;  pemerintah, masyarakat, dan akademisi.  Senang berada di lingkungan pribadi-pribadi penuh integritas yang bekerja penuh ketekunan, kejujuran, dan kesungguhan,” ujar Bambang dalam pernyataan yang diterima VOI, di Jakarta, Rabu, 21 Oktober.

Bambang Purwoko adalah perwakilan dari unsur akademisi, ia adalah dosen dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.  Ia adalah peneliti dan pemerhati tentang Papua yang banyak membantu masyarakat Papua. Bahkan ia memiliki anak asuh dari Papua. 

Bambang mengalami penembakan saat tim berada di tanjakan Wawogopone, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, dalam perjalanan kembali dari TKP Hitadipa. Ia tertembak di bagian kaki dan tangan. Saat ini Bambang masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Kondisinya normal dan dalam proses pemulihan.  

 

Ia menjelaskan, karena insiden yang menimpanya, dia tidak bisa mengikuti diskusi intens dalam merumuskan hasil investigasi, tapi dengan penuh semangat sebisa mungkin ia tetap memberikan poin-poin pemikiran lewat grup diskusi tim di grup percakapan. 

“Setelah 9 hari melalui turbulensi lahir batin, spiritual dan fisik, kini sudah semakin nyaman dan semakin baik. Saya beruntung dalam insiden ini dilakukan evakuasi cepat dan pengamanan ketat, kini dirawat oleh tenaga medis terbaik dengan fasilitas terbaik untuk penyembuhan,” kata Bambang. 

Bambang tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada Menko Polhukam yang memberikan kepercayaan pada dirinya untuk bergabung dalam tim. Ia juga mengapresiasi upaya dan perhatian pemerintah selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Tim investigasi lapangan sendiri telah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemerintah dengan bekerja sebanyak 17 hari. Ketua TGPF Intan Jaya Benny Mamoto akan menyerahkan hasil investigasi kepada Menko Polhukam, Mahfud MD pada Rabu, 21 Oktober.