Bagikan:

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan kepolisian sudah mengamankan 33 orang yang diduga kelompok anarko dari kaum pelajar yang berada di lokasi aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Sampai saat ini ada sekitar 33 orang yang kami amankan di sekitar Istana Negara. Ini kami amankan, bukan kami tangkap," kata Nana saat ditemui di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Oktober.

Namun, Nana mengaku belum mendapat informasi mengenai alat bukti yang dibawa kelompok diduga hendak ricuh tersebut. 

"Ini kan sedang berproses," tutur Nana.

Nana mengatakan, keterlibatan kelompok anarko di lokasi aksi demonstrasi tidak sebesar aksi sebelumnya, yakni pada tanggal 8 Oktober dan 13 Oktober.

"Alhamdulillah, untuk sampai saat ini untuk keterlibatan para pelajar ataupun kelompok anarko tidak sebesar beberapa hari sebelumnya,"  ujar Nana.

Sejak siang tadi, polisi menyisir massa yang bukan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Mereka dicegah masuk ke kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, agar tak ‘menyusup’ ke demonstrasi mahasiswa.

Massa yang digiring polisi kebanyakan remaja. Mereka mengenakan baju biasa, ada juga yang mengenakan swetear.  Massa ini langsung dibawa menggunakan mobil polisi yang disiapkan di sekitar kawasan Patung Kuda.

Selain itu, polisi di Silang Monas juga mengecek tas para pendemo mahasiswa. Sejumlah polisi memeriksa tas bawaan mahasiswa sebelum bergabung dengan kumpulan pendemo yang sudah berada di dekat kawat berduri.

Demo kali ini diikuti BEM SI dan gabungan mahasiswa lainnya. Ada juga organisasi buruh yang berunjuk rasa menuntut agar Presiden Jokowi menerbitkan Perppu mencabut UU Cipta Kerja.