Bagikan:

JAKARTA - Viral di media sosial soal pengakuan pemuda bernama Fahri Fadilah Nur Rizki (21) yang menyatakan adanya kejanggalan dalam penerimaan siswa Bintara Polri di Polda Metro Jaya. Kejanggalan itu karena namanya tiba-tiba diganti dengan peserta lain.

Pengakuan pemuda itu diunggah oleh akun Instagram politikus NasDem @hillarybrigitta.

Dalam rekaman video, Fahri menyebut dirinya digagalkan padahal telah dinyatakan lulus. Dia berada di peringkat 35 dari 1.200 calon siswa Bintara.

Nama Fahri justru digantikan oleh calon siswa lain yang sebelumnya telah dinyatakan tak lulus atau gagal.

Menanggapi video viral tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan menyatakan alasan pemuda itu tak lolos karena tak memenuhi syarat. Salah satunya casis mengalami buta warna parsial.

"Yang bersangkutan dalam seleksi calon Bintara dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS pada tahap pemeriksaan kesehatan dengan diagnosa buta warna parsial," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin, 30 Mei.

Temuan penyakit yang diderita pemuda itu menjalani pendidikan di Lido, Sukabumi, Jawa Barat. Pemuda itu harus mengikuti supervisi.

Dalam supervisi itu, Fahri dinyatakan tak memenuhi syarat. Terlebih, penyakit yang diderita pemuda itu diperkuat dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Pemeriksaan itu pun disaksikan secara langsung oleh Kabid Dokter Kesehatan, Kabid Propam dan Biro SDM Polda Metro Jaya, dan orangtua Fahri.

"Itulah yang membuat yang bersangkutan tak dapat mengikuti pendidikan, karena ini syarat mutlak untuk menjadi anggota Polri," kata Zulpan.