Pengakuan Fahri Fadilah Gagal Seleksi Bintara 3 Kali Tegaskan Polri Tak Menganut Sistem <i>Blacklist</i>
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan (Rizky AP/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut dalam proses seleksi penerimaan Bintara tak menganut pola blacklist. Sehingga, semua orang bisa mendaftar dan mengikuti prosesnya berulang kali.

Hal inilah yang menjadi penyebab Fahri Fadilah Nur Rizki (21) tercatat tiga kali berturut-turut mengikuti proses seleksi. Meski, seluruhnya dinyatakan gagal.

"Jadi tidak langsung di-blacklist gitu tetep diberikan kesempatan tes dan hasilnya itu yang disampaikan kembali," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Selasa, 31 Mei.

Dengan tak menggunakan pola blacklist itu, semua pihak yang gagal dapat tahap tertentu bisa kembali mencobanya di tahun berikutnya. Sebab, seleksi penerimaan anggota Polri sangat terbuka bagi siapapun.

"Jadi kalau dia kegagalan tes pertama misalnya dia kalah di akademik, kemudian dia mau daftar lagi walaupun kita punya datanya tidak digugurkan karena akan dilihat hasil tesnya nanti," ungkapnya.

Bahkan, permasalahan Fahri Fadilah Nur Rizki yang gagal berulangkali dalam proses seleksi penerimaan Bintara Polri bukanlah kali pertama terjadi.

Zulpan menyebut, kegagalan peserta bisa terjadi pada tahap supervisi. Di mana, pada tahap ini dilakukan pemeriksaan ulang.

Contohnya, peserta dinyatakan lolos pada proses pemeriksaan adminstrasi (rikmin), baik soal tinggi bandan dan lain-lain. Tetapi, saat proses supervisi ternyata tinggi perserta dianggap tak memenuhi syarat.

"Dalam supervisi itu bukan kali pertama yang seperti ini. Pada saat supervisi ternyata tingginya tidak memenuhi standar dan lain-lain itu ada ditemukan seperti itu," kata Zulpan.

Fahri Fadilah Nur Rizki (21) mendadak viral di media sosial karena pengakuannya. Dia menyatakan adanya kejanggalan dalam penerimaan siswa Bintara Polri di Polda Metro Jaya. Kejanggalan itu karena namanya tiba-tiba diganti dengan peserta lain.

Pengakuan pemuda itu diunggah oleh akun Instagram politikus NasDem @hillarybrigitta.

Dalam rekaman video itu, Fahri menyebut dirinya digagalkan padahal telah dinyatakan lulus. Dia berada di peringkat 35 dari 1.200 calon siswa Bintara.

Nama Fahri justru digantikan oleh calon siswa lain yang sebelumnya telah dinyatakan tak lulus atau gagal.

Menanggapi video viral tersebut, Zulpan menyatakan alasan pemuda itu tak lolos karena tak memenuhi syarat. Satu di antaranya lantaran mengalami buta warna parsial.

"Yang bersangkutan dalam seleksi calon Bintara dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS pada tahap pemeriksaan kesehatan dengan diagnosa buta warna parsial," ujar Zulpan.