JAKARTA - Ketidakhadiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada pernikahan adik Presiden Joko Widodo, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstusi (MK) Anwar Usman disorot pengamat politik.
Absennya Megawati dianalisa pengamat politik dengan spekulasi hubungan antara pimpinan partai banteng moncong putih dengan Jokowi merenggang.
Merespons analisa pengamat politik itu, politikus PDIP Arteria Dahlan mengatakan ada beberapa elite partai yang hadir dalam acara sakral tersebut. Hanya saja, kata Arteria, masih dibatasi karena kondisi tengah pandemi.
"Yang bisa hadir, hadir, yang lagi bertugas jaga RKA/KL kan dalam kondisi COVID-19 gini sangat terbatas sekali berinteraksi keluar," ujar Arteria di gedung DPR, Senin, 30 Mei.
Sementara soal Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang absen di acara pernikahan adik Presiden Jokowi, Arteria menilai bukan suatu yang harus diperdebatkan. Sebab, hubungan keduanya sejauh ini tidak ada masalah.
"Jadi bukan sesuatu yang menunjukkan bahwa ada masalah antara Pak Jokowi dengan PDIP, dengan ibu Megawati Soekarnoputri. Nggak ada masalah," kata Arteria.
BACA JUGA:
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, menilai Megawati tidak ingin politik tanah air diwarnai dengan praktik kolusi dan nepotisme.
Pasalnya, perkawinan itu melibatkan dua lembaga tinggi negara, di mana MK berwenang dalam memutuskan gugatan UU buatan pemerintah dan DPR yang diajukan masyarakat.
“Ketidakhadiran Bu Mega saat pernikahan adiknya Pak Jokowi dengan Ketua MK, bisa diartikan Bu Mega tidak setuju terciptanya potensi kolusi-nepotisme,” ujar Hendri di Jakarta, Jumat, 30 Mei.
Namun, pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) itu enggan menganalisa lebih jauh hubungan antara Megawati dan Jokowi saat ini. Sebab kata Hendri, hal tersebut sudah merupakan urusan pribadi.
“Tentang baik atau tidak relasi antara Mega dan Jokowi saat ini, biar lah mereka yang bicara, kan udah gede,” katanya.