JAKARTA - Ini masih tentang cerita pilu penembakan di Robb Elementary School di Uvalde, Texas yang menewaskan lebih dari 20 orang. Kisah koordinasi yang kacau balau ketika di lapangan.
Salvador Ramos si pelaku penembakan, masuk ke Sekolah Dasar Robb di Uvalde melalui pintu belakang yang dia temukan terbuka pada pukul 11.33 waktu setempat. Dia mulai mengumbar tembakan dimulai dari ruang kelas 111 dan 112.
Dua menit kemudian, ada tiga polisi yang masuk melalui pintu yang sama dengan Ramos. Bahkan hingga pukul 12.03 WIB, ada sebanyak 19 petugas di lorong tersebut.
Namun tidak ada satu pun yang bergerak.
Agen dari BORTAC, unit taktis Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI) tiba di tempat kejadian antara siang dan 12.15. Namun Polisi lokal meminta mereka untuk menunggu dan malah menyuruh agen membantu menarik anak-anak keluar dari jendela.
Padahal Tim BORTAC ini dipersenjatai dengan perlengkapan taktis, dikutip dari NBC News, Sabtu 28 Mei.
Setengah jam kemudian, Tim BORTAC memilih mengabaikan perintah di lapangan. Mereka mengaku tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Seperti yang kita tahu, mereka ini yang akhirnya merangsek masuk dan berhasil menewaskan pelaku.