JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perekonomian nasional akan semakin membaik pada tahun depan.
"Ke depannya, kalau saya melihatnya Insya Allah pada 2021 perekonomian akan semakin membaik," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani dikutip dari Antara, Senin 19 Oktober.
Menurut Rosan, hal tersebut dikarenakan basis perekonomian nasional sudah mulai rendah pada 2020, sehingga membuat para pelaku usaha dalam posisi bertahan.
Selain itu, lanjutnya, kehadiran vaksin COVID-19 turut memberikan hal positif bagi perekonomian nasional pada 2021.
"Walaupun kita mendapatkannya secara bertahap, harapannya vaksin ini juga akan lebih membantu dan mereduksi faktor ketidakpastian, mengingat musuh utama kita adalah faktor ketidakpastian yang tinggi," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa seperti diketahui trennya pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,2 persen.
Sedangkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020, Kadin memprediksi antara minus 2 sampai dengan minus 3 persen dan kuartal IV 2020 akan lebih baik kontraksinya. Menurut Rosan, pada kuartal II 2020, perekonomian Indonesia sudah menyentuh level terendahnya.
Ia juga menyampaikan untuk bertahan, para pelaku usaha melakukan perputaran bisnis perusahaan hanya sebesar 40-50 persen. Mereka dapat bertahan karena telah melakukan banyak efisiensi.
BACA JUGA:
"Namun, perlu kita ingatkan juga kita lebih banyak mendorong sisi suplainya. Padahal, untuk membangkitkan perekonomian, sisi permintaan atau demand lebih memiliki tantangan mengingat aspek permintaan berhubungan dengan ketidakpastian, kenyamanan, dan proyeksi," ujarnya.
Maka dari itu, lanjut Rosan, bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) diminta digenjot pemerintah dalam rangka meningkatkan permintaan.
"Kalau sisi suplainya saja yang didorong, namun sisi permintaannya lemah tentunya ini tidak menjadi optimal," katanya.