JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan 45 persen hunian tetap (huntap) pengganti rumah warga korban gempa Sulawesi Tengah yang rusak akibat bencana tersebut.
Sebanyak 3.463 unit dari total rencana pembangunan 7.682 huntap tersebut juga telah dihuni oleh korban bencana gempa bumi disertai likuifaksi yang terjadi pada 18 September 2018 silam.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menuturkan, pemerintah masih berupaya melakukan percepatan penyelesaian bangunan tersebut.
“Untuk mempercepat penyelesaian pembangunan huntap dan infrastruktur permukiman, kami mengharapkan dukungan pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikan permasalahan lahan hingga akhir Juni 2022, agar target penyelesaian seluruh kegiatan fisik pada Desember 2023 dapat tercapai,” kata Zainal dalam keterangannya, Senin, 23 Mei.
Zainal menuturkan, pembangunan huntap dilakukan di tiga kabupaten/kota yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.
BACA JUGA:
Di Kota Palu, Kementerian PUPR membangun 230 unit huntap di kawasan Duyu, 1.056 unit di kawasan Tondo 2, 1.056 unit di kawasan Talise, 663 unit di kawasan Petobo, 52 unit di kawasan Huntap Satelit Balaroa, 45 unit di kawasan Huntap Mandiri Kota Palu Tahap 1, 233 unit di kawasan Huntap Mandiri Kota Palu Tahap 2A, dan 45 unit di kawasan Lere Tahap 2C.
Kemudian, di Kabupaten Sigi dibangun di Kawasan Pombewe dibangun huntap Tahap 1A 400 unit, Tahap 1B 205 unit dan Tahap 2A 40 unit. Di Huntap Satelit Tahap 1B di Lembara dan Salua sebanyak 125 unit. Pembangunan Huntap Tahap 2B di Bangga, Sibalaya Utara dan Sibaya Selatan sebanyak 472 unit yang masih dalam tahap persiapan.
"Di Kabupaten Donggala huntap satelit dan prasarana dasar permukiman Tahap 1B sebanyak 622 unit telah selesai. Huntap satelit dan prasarana dasar permukiman Tahap 2A sebanyak 377 unit dan Tahap 2B sebanyak 135 unit masih dalam tahap persiapan," urainya.