JAKARTA - Pihak keluarga Fahmi Idris mengenang almarhum sebagai sosok yang mengutamakan pendidikan.
Dalam kondisi divonis kanker, Fahmi Idris menuntaskan pendidikan doktoral, memiliki dua gelar doktor yakni doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Filsafat di Universitas Indonesia.
Ia mendapat gelar kehormatan profesor dari Universitas Padang.
"Almarhum sudah terkena kanker tahun 2014, tapi semangatnya luar biasa, dan cita-citanya beliau mau sekolah doktor. Saat kena kanker, beliau sekolah lagi, jadi 2 gelar doktornya," kata menantu Fahmi Idris, Aldwin Rahardian dikutip dari Antara, Minggu 22 Mei.
Aldwin menambahkan, almarhum ingin menuntaskan pendidikan hingga strata 3 (S3) karena teringat akan amanat almarhum sang ibu.
Sejak sepekan terakhir, lanjutnya, kesehatan Fahmi Idris menurun.
"Karena kanker dan ada komplikasi juga, saya antar sendiri ke rumah sakit, kondisinya drop Rabu 18 Mei," ujar suami Fahira Idris.
BACA JUGA:
Setelah dirawat selama beberapa hari, istrinya pulang dari dinas di luar kota, Fahmi Idris yang dalam kondisi perawatan intensif bereaksi, seakan ingin mengajak berbicara dengan anak-anaknya.
Namun, peralatan medis yang mengelilinginya menyulitkannya berbicara.
Fahmi Idris meninggal dunia pukul 10.00 WIB.
"Kebetulan istri saya sedang berada di luar kota. Ketika sampai pagi di rumah sakit, Fahira berkomunikasi dengan bapaknya, panggil ayah. Lalu bereaksi, ingin bicara tapi kesulitan banyak alat, 10 menit kemudian wafat," kata Aldwin.
Fahmi Idris wafat meninggalkan dua orang putri, enam orang cucu dan dia orang cicit.
Sebagai menantu, Aldwin mengatakan almarhum Fahmi Idris menjadi inspirasi bagi keluarga besar.
"Beliau mewanti-wanti soal pendidikan, berkontribusi pada kepentingan banyak orang, masyarakat. Itu selalu ditanamkan kepada putra putrinya. Beliau layak ditempatkan sebagai dari tokoh bangsa," kata Alwin.
Fahmi Idris dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Sebelum dibawa ke TPU Tanah Kusir, jenazah Fahmi Idris disemayamkan di rumah duka di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan.
Sejumlah tokoh politik hadir di rumah duka yakni Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung dan Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel.