Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Thopaz Nuhgraha Syamsul menilai keinginan untuk menonton langsung atau dari rumah gelaran balap mobil listrik Formula E Jakarta sebenarnya dikembalikan lagi kepada pribadi masing-masing.

Hal itu karena, bisa saja masyarakat yang menonton dari televisi tetap mendukung kesuksesan acara itu dari rumah.

Ada pula yang membeli tiket untuk menonton langsung di sirkuit Formula E Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol karena memiliki keinginan mendukung serta ikut menggerakkan roda perekonomian di Ibu Kota.

"Yang mana tujuannya juga untuk menggerakkan serta meningkatkan roda perekonomian di Jakarta, menghidupkan UMKM-UMKM di Jakarta, memperkenalkan Jakarta di mata Internasional, juga masih banyak dampak-dampak positif lainnya yang nantinya dirasakan warga Jakarta," ujar Thopaz dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 21 Mei.

Demikian juga fakta, lanjut dia, soal tiket Formula E saat ini lebih banyak dibeli oleh penonton mancanegara, bukan menjadi persoalan.

"Poinnya adalah tiket sama-sama terjual dan itu tujuan akhirnya tiket terjual habis. Jadi, tidak begitu dipersoalkan siapa yang beli tiketnya," ujar Thopaz.

Thopaz yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra menilai, turnamen balap mobil internasional itu telah sesuai tujuannya yakni mendatangkan wisatawan, baik internasional maupun lokal, ke Jakarta.

Thopas pun mengaku tertarik menonton langsung balap mobil listrik Formula E Jakarta pada 4 Juni mendatang.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku lebih memilih menonton ajang Formula E Jakarta melalui siaran televisi atau TV. Menurutnya, jalannya balapan lebih jelas disaksikan lewat televisi.

"Saya nonton di televisi saja, kan nonton di televisi jauh lebih detil karena banyak spot kamera juga. Sudah gitu, bisa sambil minum kopi di rumah," ujar Gembong pada Jumat, 20 Mei 2022.

Gembong mengatakan, pihaknya tidak anti-terhadap turnamen Formula E yang diklaim akan mendatangkan wisatawan asing maupun domestik. Serta dapat mendongkrak perekonomian Jakarta, terutama pelaku UMKM.

Namun, yang dikritisi selama ini selalu pengelolaan alokasi anggaran dari APBD untuk gelaran Formula E. "Jadi silakan digelar, dilaksanakan silakan, bahkan harapan saya sukses. Tetapi jangan hanya mengejar sukses dan mengabaikan pengelolaan keuangan daerah," pungkasnya.