Bagikan:

JAKARTA - Untuk mengurangi limbah sekali pakai dan menghemat sumber daya, dalam upaya negara untuk memerangi krisis iklim, Pemerintah Korea Selatan meluncurkan aplikasi untuk memberi penghargaan kepada orang-orang yang mengembalikan cangkir sekali pakai setelah digunakan.

Menggunakan aplikasi smartphone baru, inisiatif baru oleh Kementerian Lingkungan, memungkinkan pelanggan di kedai kopi di seluruh negeri untuk mengembalikan cangkir kopi bekas dengan imbalan uang.

Dengan setiap cangkir dikembalikan, aplikasi membayar pelanggan kembali "deposit sirkulasi sumber daya" senilai 300 won (24 sen). Aplikasi ini tersedia di Google Play Store dan Apple App Store.

Layanan uji coba datang menjelang pengenalan layanan sebagai kebijakan lingkungan baru dimulai 10 Juni. Kebijakan tersebut merupakan hasil dari revisi Undang-Undang Daur Ulang Sumber Daya negara Juni lalu.

Layanan uji coba dimulai dengan empat kedai kopi di Sejong pada 6 Mei, dan akan diperluas ke lebih banyak toko yang tertarik untuk menyediakan layanan tersebut, dengan rencana akan digelar sampai 9 Juni mendatang.

Toko yang berpartisipasi pertama-tama menyediakan cangkir dengan barcode. Pengguna dengan cangkir untuk kembali dapat memindai barcode cangkir di kios di toko.

Kemudian memindai barcode lain yang ditampilkan di aplikasi mereka untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri. Kemudian aplikasi mentransfer deposit langsung ke rekening bank mereka. Jika pengguna ingin mendapatkan pembayaran kembali secara tunai, mereka dapat memintanya dari karyawan di toko.

Aplikasi yang dikembangkan oleh Divisi Daur Ulang Sumber Daya di bawah Biro Sirkulasi Sumber Daya kementerian itu, juga menunjukkan berapa banyak simpanan yang telah dikumpulkan pengguna, serta di mana lokasi terdekat untuk mengembalikan cangkir bekas didasarkan pada lokasi pengguna saat ini.

Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk membantu diri mereka sendiri alih-alih mengharuskan mereka mencari karyawan di toko untuk mendapatkan bayaran.

"Aplikasi baru ini akan meminimalkan kerumitan bagi konsumen yang mencari hadiah uang dan karyawan toko yang harus menerima cangkir yang dikembalikan," kata Hong Dong-gon, kepala Biro Sirkulasi Sumber Daya, melansir Korea Times 5 Mei.