Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bicara sejumlah isu kemanusiaan yang harus menjadi perhatian partai politik di dunia. Apalagi, pandemi COVID-19 baru terjadi ditambah terjadinya perang di Rusia-Ukraina.

Hal ini disampaikan Megawati saat berbicara dalam forum BRICS Political Parties, Think Tanks, and Civil Society Organization Forum di China yang dihadirinya secara virtual pada hari ini, Kamis, 19 Mei.

Di awal pidatonya, Megawati yang sempat menyapa Presiden China Xi Jin Ping mengatakan forum dialog ini menjadi penting untuk membuka ruang diskusi.

"Dengan berbagai persoalan tersebut, apa yang dilakukan oleh forum ini diharapkan membuka ruang dialog bagi partai politik. Dengan dialog dapat dibangun kesepahaman terhadap tanggung jawab partai politik bagi perdamaian dunia," kata Megawati dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 19 Mei.

Selanjutnya, kerja sama partai politik yang terjalin di forum ini bisa difokuskan ke beberapa isu besar yaitu capacity building; pelatihan bersama kepemimpinan partai politik; institusionalisasi partai politik sesuai dengan kultur stratejik setiap bangsa; hingga menjawab berbagai isu strategis seperti global warming, ekonomi, green economy, serta pentingnya kerja sama di bidang kebudayaan.

Tak hanya itu, Megawati juga sempat menyinggung tentang pemanasan global atau global warming di acara tersebut. Menurutnya, hal ini harus jadi perhatian karena dapat menimbulkan ancaman di masa depan termasuk terkait ketersediaan pangan.

Ketersediaan pangan, sambung Megawati, sangat penting karena menjadi kebutuhan tiap manusia. Sehingga, jangan sampai terjadi krisis.

"Pangan sangat penting karena menyentuh kehidupan dasar setiap manusia yang harus dijaga selalu ketersediaannya. Jangan sampai krisis pangan menjadi persoalan bagi masa depan seluruh bangsa di dunia ini," ungkap Presiden ke-5 RI itu.

"Karena itulah kerja sama penelitian, peningkatan produksi dan diversifikasi pangan, menjadi sebuah hal penting yang harus segera dijawab melalui kerja sama partai politik," imbuhnya.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan kerja sama partai politik dengan agenda strategis di atas menjadi bagian dari fungsi diplomasi yang dijalankan oleh partai politik. Diplomasi politik ini dapat menjadi penguat kerja sama multilateral yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, khususnya yang tergabung dalam BRICS.

Megawati lalu mengajak agar kerja sama itu dilaksanakan dalam spirit yang sama seperti yang pernah dilakukan para pemimpin negara tahun 1955 dalam ajang Konferensi Asia Afrika (KAA).

Di dalam KAA tersebut, prinsip ko-eksistensi damai dan bagaimana mewujudkan sistem internasional yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan solidaritas antar bangsa harus dikedepankan.

Melalui KAA tersebut, sambung dia, prinsip non intervensi terhadap kedaulatan sebuah negara; serta komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan dunia dengan mengedepankan perundingan, dialog harus didahulukan dibandingkan dengan selalu pendekatan militer.

"Dengan semangat yang sama pula, kita semua berharap, agar ke depan tidak ada lagi negara yang memaksakan kepentingan nasionalnya, yang berdampak bagi penderitaan bangsa lain," pungkasnya.