Bagikan:

ACEH - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh meminta seluruh orang tua dan guru sekolah di daerahnya untuk mengawasi jajanan anak, baik di sekolah maupun di rumah guna mengantisipasi penyebaran hepatitis akut misterius.

“Anak-anak makan jangan sembarangan, jajan di sekolah juga pilih-pilih. Kami mengajak semua masyarakat, termasuk guru, memantau jajanan anak di sekolah atau di rumah,” kata Kepala Dinkes Aceh Hanif di Banda Aceh, Antara, Rabu, 18 Mei.

Ia menyebutkan Aceh belum ada laporan warga terinfeksi hepatitis akut, namun kasus ini sudah terdeteksi di beberapa daerah lain luar Aceh, seperti di Pulau Jawa. Pada dasarnya, menurut Hanif, semua penyakit berhubungan dengan kebersihan.

Penyebaran kasus hepatitis akut ini juga hampir sama dengan penyakit-penyakit lain, yaitu dipengaruhi oleh pola hidup.

“Kalau kita selama COVID-19 ini menjaga selalu bersih, memakai masker, cuci tangan, makanan yang dimakan juga harus betul-betul matang, tidak minum air sembarangan, maka harus dipertahankan,” katanya.

Karena, menurut Hanif, media penyebaran virus pada penyakit hepatitis tersebut bisa dari air, darah ataupun makanan yang terkontaminasi.

“Hepatitis akut ini belum jelas bentuk virusnya, masih dalam penyelidikan. Mudah-mudahan ini tidak menyebar luas, kita harap seperti itu,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, upaya yang paling baik dilakukan saat ini adalah preventif, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Apalagi, menurut Hanif, penyakit ini menyerang anak-anak di bawah 15 tahun.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa saat ini terdapat 18 suspek dengan hepatitis akut bergejala berat di Indonesia, di mana semua suspek tersebut diketahui tidak menderita varian hepatitis A, B, C ataupun D.

Hingga kini, Kemenkes juga masih terus memantau perkembangan hepatitis akut untuk mengetahui apakah penularan dapat terjadi pada orang dewasa.