JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan perluasan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang aman menjadi salah satu kunci untuk mengurangi faktor kemiskinan.
Menurutnya, Indonesia mendorong percepatan perluasan akses tersebut dengan meluncurkan sejumlah program.
"Indonesia telah membuat kemajuan yang baik mengakselerasi peningkatan akses air, sanitasi dan kebersihan," ujar Menteri PUPR Basuki dalam pertemuan tingkat menteri Sector Ministers' Meeting (SMM) Sanitation and Water for All (SWA) 2022 di Jakarta pada Rabu 18 Mei.
Basuki mengatakan, terdapat sekitar 80,2 persen populasi Indonesia memiliki akses terhadap sanitasi yang layak tapi capaian sanitasi yang aman hanya dinikmati sekitar tujuh persen penduduk Indonesia.
Terkait akses air minum layak telah dapat dilakukan oleh lebih dari 90 persen penduduk, tapi capaian akses air minum yang aman baru sekitar 11 persen.
Untuk itu Indonesia mendorong penguatan komitmen politik untuk mengakselerasi capaian air dan sanitasi yang aman untuk mendukung juga upaya penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA:
Basuki mengatakan isu air dan persediaannya juga menjadi salah satu kunci penting untuk mengurangi stunting serta kemiskinan ekstrem khususnya di wilayah pedesaan.
Dia menyoroti pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk membasmi kemiskinan ekstrem sampai ke tingkat nol persen pada 2024 dari empat persen pada 2021.
"Strategi untuk mencapainya melalui pendekatan pengembangan lintas sektor di beberapa area prioritas. Pada 2021, di 35 kabupaten prioritas telah terimplementasi program pengentasan kemiskinan," jelasnya.
Di dalamnya termasuk terdapat program yang terkait air, sanitasi dan perumahan yang berfokus pada wilayah luas yang kemudian dilanjutkan dengan penguatan kapasitas masyarakat.