JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong pemerintah/kepala negara di dunia untuk menempatkan isu air bersih dan sanitasi sebagai salah satu agenda prioritas, sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) ke-6.
Hal tersebut diungkapkannya dalam The 3rd Global Water Security Seminar Implementation of SDG Progress and Monitoring di Beijing, China, pada Senin, 11 September.
"Akselerasi SDGs ke-6 adalah untuk memastikan pemenuhan air bersih dan sanitasi berkelanjutan untuk semua pada 2030. Hal ini harus menjadi kesadaran global dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemimpin politik," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Selasa, 12 September.
Basuki mengatakan, Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk mencapai target SDGs ke-6 dan telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses air minum serta sanitasi yang aman dan memadai.
Adapun sepanjang 2022, Pemerintah Indonesia telah membuat langkah yang signifikan dengan berbagai program penyediaan air bersih perkotaan dan perdesaan.
"Saat ini, akses air bersih telah mencapai 90 persen, sedangkan sanitasi mencapai sekitar 80 persen. Pencapaian ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk memastikan lingkungan yang lebih sehat dan bersih bagi semua orang," ujarnya.
Menurut Basuki, kebutuhan air secara global telah meningkat tajam, sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri. Sementara, kualitas dan ketersediaan air yang berkelanjutan semakin sulit karena degradasi lingkungan dan perubahan iklim.
BACA JUGA:
"Tercatat sekitar 27 persen atau 2,2 miliar orang di dunia belum memiliki akses layanan air minum yang aman pada 2022. Sedangkan, jumlah orang yang belum memiliki akses layanan sanitasi yang aman mencapai 43 persen atau 3,5 miliar orang pada 2022," tuturnya.
Menteri Basuki berharap, World Water Congress XVIII yang berlangsung di Beijing ini dapat memperkuat dan menyatukan komitmen global dalam mewujudkan agenda-agenda terkait air. Diharapkan, hasil kongres ini dapat berlanjut dalam World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada 2024 mendatang.
"Salah satu sub tema yang akan dibahas dalam World Water Forum ke-10 tahun 2024 yang akan datang yaitu Water for Security and Prosperity. Sub tema tersebut sejalan dengan komitmen kami untuk mewujudkan pelestarian air bagi generasi mendatang," imbuhnya.