Saat Ridwan Kamil Dinilai Ambil Momentum di Tengah Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu
Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto bertemu/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinilai sengaja mengambil momentum terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu saat mengunjungi rumah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Minggu, 15 Mei kemarin.

Safari keliling Widya Chandra ini dianggap sebagai ajang Ridwan Kamil atau Kang Emil menebar jala supaya dia bisa maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dari koalisi yang baru seumur jagung tersebut.

"Kalau menurut saya bukan kebetulan Ridwan Kamil memulai safari ke parpol karena kemarin kan muncul koalisi baru antara PAN, Golkar, PPP," kata peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo kepada VOI, Senin, 16 Mei.

Kunto mengatakan Kang Emil memang berpeluang untuk maju sebagai calon dari koalisi tersebut. Tapi, ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukannya termasuk membuktikan dirinya bisa diterima oleh masyarakat di Tanah Air.

"Menurut saya ya, chance-nya, peluang RK tetap ada. Tapi seberapa besar itu harus dibuktikan RK melalui survei elektabilitas lalu kemudian dukungan dari banyak daerah, tidak hanya Jawa Barat. PR-nya dia di situ," tegasnya.

Tapi, Kunto meyakini, Ridwan Kami bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut. Apalagi, dia punya waktu hingga 2023 mendatang.

Setidaknya, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan Emil untuk mendongkrak elektabilitasnya. Salah satunya, tetap kreatif.

"Beliau masih punya waktu sampai 2023, September pendaftaran capres dan cawapres. Itu kalau menurut saya," tegasnya.

Koalisi Indonesia Bersatu belum akan ambil keputusan

Meski Ridwan Kamil telah bergerak melakukan pendekatan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan belum ada keputusan perihal siapa yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang.

Koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini, sambung Mardiono, sedang fokus membahas tentang kerja sama politik di Pemilu 2024.

"Kami ketiga partai belum membahas capres dan cawapres, melainkan baru permulaan untuk membicarakan kerjasama politik dalam pemilu 2024 mendatang," kata Mardiono ketika dihubungi wartawan, Senin, 16 Mei.

Diberitakan sebelumnya, Ridwan Kamil awalnya bertamu lebih dulu ke rumah dinas Zulkifli Hasan yang ada di Widya Chandra, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan yang digelar selama dua jam itu, Zulhas mengaku banyak topik yang dibicarakan termasuk RK sempat bertanya mengenai Koalisi Indonesia Bersatu.

Selanjutnya, Kang Emil menemui Airlangga Hartarto di rumah dinasnya yang ada di kawasan Widya Chandra juga.

Usai melakukan pertemuan tertutup dengan Airlangga, Kang Emil sempat menyampaikan respons masyarakat Jawa Barat terhadap koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Golkar, PAN dan PPP. Dia mengklaim warganya merespons keberadaan koalisi tersebut dengan positif.

"Ketiga ada berita koalisi tuh, di bawah bagus responnya ke Pak Airlangga. Pak, koalisi ini responnya sangat positif dan harapan-harapan dan tentunya mudah-mudahan, ini mendukung sisa jabatan saya,” kata RK.

RK juga memastikan akan mendukung langkah Partai Golkar, termasuk cita-cita dari Airlangga di 2024. Dia mengatakan, hal ini sebagai balas budi karena Golkar telah mengusung dan memenangkan dirinya pada Pemilahan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat pada 2018 lalu.

"Saya mendukung cita-cita Pak Airlangga. Kapasitas beliay dan tangung jawab juga besar, termasuk kalau nanti ada dimensi-dimensi politik yang mungkin tidak bisa dihitung dari sekarang," kata Kang Emil saat itu.

"Pasti saya berbalas budilah terhadap dukungan Golkar di Jawa Barat," pungkasnya.