Koalisi Indonesia Bersatu Tak Mau Buru-buru Pilih Capres, PAN: Prosesnya Kan Masih Lama
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, dan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan/DOK ISTIMEWA

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu ogah buru-buru memilih calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Lagipula, siapapun jagoan mereka di kontestasi politik itu harus dibicarakan bersama.

"Nanti capres dan cawapres akan ditetapkan secara bersama. Dan itu masih butuh waktu untuk menghimpun dan membahas siapa-siapa saja yang bisa diusung secara bersama," kata Saleh kepada wartawan, Senin, 16 Mei.

"Kan juga prosesnya masih lama. Pendaftaran capres itu kan masih bulan September 2023. Jadi masih ada waktu yang sangat lama," imbuh anggota DPR RI tersebut.

Saleh mengamini PAN memang punya kedekatan dengan tokoh politik, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Secara khsusus dia (Ridwan Kamil, red) dekat dengan Bang Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, red) dan PAN. Karena ada banyak kegiatan dan acara-acara yang dihadiri oleh Pak Ridwan Kamil," ungkapnya.

Tapi, Saleh menegaskan partainya tak akan terburu-buru menentukan satu sosok tertentu untuk dimajukan sebagai calon presiden maupun wakil presiden. Karena semua keputusan akan diambil melalui proses diskusi lintas partai.

"Pembicaraan sosok capres dan cawapres itu kewenangannya nanti ditentukan bersama-sama oleh teman-teman lintas partai yaitu Golkar, PAN, dan PPP," tegasnya.

Saleh membenarkan adanya pertemuan yang dilakukan antara Zulkifli Hasan dan Ridwan Kamil pada Minggu, 15 Mei kemarin. Tapi, dalam pertemuan itu, keduanya hanya membahas politik secara keseluruhan termasuk tentang Koalisi Indonesia Bersatu.

"Tentang siapa capres dan cawapres itu tidak dibicarakan secara khusus. Enggak ada, misalnya bahwa sosok tertentu agar menjadi capres-cawapres dari koalisi ini," ujar Saleh.

Diberitakan sebelumnya, telah bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pada Minggu, 15 Mei kemarin.

Awalnya, Kang Emil lebih dulu bertandang ke rumah dinas Zulkifli Hasan yang ada di Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan yang digelar selama dua jam itu, Zulhas mengaku banyak topik yang dibicarakan. Salah satunya, RK sempat bertanya kepada Zulhas mengenai Koalisi Indonesia Bersatu.

"Tentu kami pun berdiskusi soal situasi politik dan kebangsaan hari ini. Kang Emil tanya soal Koalisi Indonesia Bersatu yang baru saya bentuk bersama Pak Airlangga dan Pak Suharso minggu lalu," ujar Zulhas dikutip dari akun Twitter pribadinya, @ZUL_Hasan.

Selanjutnya, Kang Emil menemui Airlangga Hartarto di rumah dinasnya yang ada di kawasan Widya Chandra juga.

Usai melakukan pertemuan tertutup dengan Airlangga, Kang Emil sempat menyampaikan respons masyarakat Jawa Barat terhadap koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Golkar, PAN dan PPP. Dia mengklaim warganya merespons keberadaan koalisi tersebut dengan positif.

"Ketiga ada berita koalisi tuh, di bawah bagus responnya ke Pak Airlangga. Pak, koalisi ini responnya sangat positif dan harapan-harapan dan tentunya mudah-mudahan, ini mendukung sisa jabatan saya,” kata RK.

RK juga memastikan akan mendukung langkah Partai Golkar, termasuk cita-cita dari Airlangga di 2024. Dia mengatakan, hal ini sebagai balas budi karena Golkar telah mengusung dan memenangkan dirinya pada Pemilahan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat pada 2018 lalu.

"Saya mendukung cita-cita Pak Airlangga. Kapasitas beliay dan tangung jawab juga besar, termasuk kalau nanti ada dimensi-dimensi politik yang mungkin tidak bisa dihitung dari sekarang," kata Kang Emil saat itu.

"Pasti saya berbalas budilah terhadap dukungan Golkar di Jawa Barat," pungkasnya.