Jurnalis Palestina Ditembak Mati Meski Pakai Rompi Pers, Fadli Zon: Kebiadaban Israel Makin Tak Terkendali
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon angkat bicara terkait jurnalis senior kantor berita Al Jazeera yang berkebangsaan Palestina, Shireen Abu Akleh, ditembak mati militer Israel.

Menurut Fadli, okopasi Israel di wilayah Palestina yang diiringi kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa berupa tewasnya warga sipil sudah melewati batas kemanusiaan.

"Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, ditembak mati oleh militer Israel. Kebiadaban Israel semakin menjadi-jadi dan tak terkendali," kata Fadli dalam akun Twitternya, @fadlizon.

Shireen diketahui meninggal ditembak di bagian kepala saat meliput serangan militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, Palestina Rabu 11 Mei WIB.

Saat meliput, Shireen sudah menggunakan rompi antipeluru khas jurnalis lapangan setempat yang berwarna biru terang lengkap dengan tulisan besar 'PRESS'.

Shireen ditemani empat rekannya saat meliput ke wilayah Jenin. Salah satu jurnalis yang berada di samping Shireen saat kejadian, Ali al-Samudi, mengatakan kepada The Washington Post, penembakan tidak terjadi di tengah baku tembak seperti dikatakan Israel.

Ali yang juga terluka saat kejadian menyebutkan tidak ada konfrontasi di wilayah itu saat jurnalis yang terkenal di Arab tersebut ditembak.

Al Jazeera melaporkan, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, Shireen terluka di bagian kepala oleh tembakan peluru tajam kemudian dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya kritis hingga dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.